Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

David Yakin Menkes Umumkan Merek Susu Berbakteri

Kompas.com - 04/02/2011, 12:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - David ML Tobing selaku Penggugat, Terbanding dan Terkasasi mengenai informasi nama merek-merek susu berbakteri meyakini Menteri Kesehatan RI Endang Rahayu Sedyaningsih akan menjalankan Putusan Mahkamah Agung RI No 2975 K/Pdt/ 2009 tanggal 26 April 2010 . Sebab, kementerian tersebut tidak lagi dipimpin oleh sosok terdahulu yang mengabaikan Putusan MA tersebut.

"Saya yakin Menkes yang sekarang akan menjalani Putusan MA. Karena yang membantah selama ini adalah Menkes lama Siti Fadilah Supari dimana dia pernah mencela saya di majalah Tempo," ujar David dalam siaran pers di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Jalan TB Simatupang, Pasarrebo, Jakarta Timur, Jumat ( 4/2/2011 ).

Dalam amar Putusannya, MA menolak permohonan kasasi dari tiga lembaga, yaitu IPB, BPOM dan Pemerintah (Kemenkes RI). Majelis hakim saat itu mempertimbangkan hasil penelitian yang dilakukan Sri Estuningsih, peneliti dari IPB, dan diduga adanya susu formula dari makanan bayi yang terkontaminasi Enterobacter Sakazakii yang tidak diumumkan secara luas.

Majelis hakim menilai, bila hasil penelitian tidak dipublikasikan, masyarakat akan resah karena konsumen susu dirugikan. Apalagi penelitian IPB yang diminta oleh Kemenkes RI saat itu dilakukan menyangkut kepentingan masyarakat luas. "Bahwa tindakan tidak mengumumkan hasil penelitian tersebut adalah merupakan tindakan tidak hati-hati yang dilakukan oleh para Tergugat yang melakukan pelayanan publik," kata Majelis Hakim.

Sekitar Februari 2008 , masyarakat terkejut dengan informasi penelitian Sri Estuningsih, seorang peneliti dari IPB. Sri menyebut ada susu formula di masyarakat yang tercemar Enterobacter Sakazakii dari sejumlah sampel susu formula antara tahun 2003 sampai 2006 .

"Ada 171 pengaduan dari masyarakat kepada kami saat itu mengenai laporan susu bermasalah. Itu jadi bukti ada keresahan di tengah masyarakat," ujar Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com