Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Anak Perempuan Lebih Kompleks dari Wanita Dewasa

Kompas.com - 17/02/2011, 11:56 WIB

"Anak perempuan lebih banyak mengalami hambatan dari perempuan dewasa karena anak tak punya banyak pilihan. Masalah yang dihadapi anak-anak memang masalah personal, namun isu personal ini harus menjadi isu sosial. Kegiatan ini ingin menunjukkan ke banyak orang mengenai pentingnya anak perempuan jika mereka diperhatikan. Tujuan lainnya, Plan mengadvokasi international girl day. Plan melihat perlu ada hari anak perempuan sedunia, tak hanya hari perempuan atau hari ibu saja," jelas Bekti kepada Kompas Female, usai pembekalan bersama Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Rabu (16/2/2011) lalu.

CSW sendiri, sebagai komisi fungsional dari PBB Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC), didedikasikan khusus untuk kesetaraan gender dan kemajuan perempuan, selain sebagai badan pembuat kebijakan pokok global. Setiap tahun, wakil dari negara anggota CSW berkumpul untuk mengevaluasi kemajuan kesetaraan gender, mengidentifikasi tantangan dan standar global yang ditetapkan, dan dirumuskan menjadi kebijakan konkret untuk mempromosikan kesetaraan gender dan kemajuan di seluruh dunia.

Pada sidang CSW ke-55 ini, Intan dan Fifi, melalui Plan Indonesia, akan menyuarakan tantangan dan masalah anak perempuan di Indonesia. Dua remaja putri inilah yang berani maju menyuarakan hak anak dan perempuan di tingkat dunia. Beberapa hari ke depan, mereka akan pulang membawa lebih banyak pesan yang bisa dibagikan kepada remaja seusianya.

Rasanya, keberangkatan dua remaja putri dari daerah ini ke forum PBB di New York membuktikan bahwa anak perempuan juga bisa membanggakan dirinya, keluarga, dan lingkungannya. Anak perempuan juga punya hak dan kesempatan yang sama untuk berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com