Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mesin Cuci Bukaan Depan Lebih Baik?

Kompas.com - 03/03/2011, 08:15 WIB

KOMPAS.com — Jangan anggap sepele peralatan rumah tangga seperti mesin cuci. Alat elektronik ini banyak membantu Anda mengerjakan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya. Apalagi bagi pasangan bekerja yang mengurus rumah tangga sendiri tanpa pekerja rumah tangga. Namun, sudahkah Anda memilih jenis mesin cuci yang tepat dan apakah Anda menggunakannya dengan benar? Kenali mesin cuci Anda dengan baik; jika tidak, pengeluaran rumah tangga pasti membengkak karena perlakuan yang salah.

Haryono Simon, General Manager PT Electrolux Indonesia, menyarankan penggunaan mesin cuci tipe front load atau bukaan depan karena lebih memberikan hasil optimal. Mesin cuci tipe bukaan depan ini diklaim memiliki kinerja maksimal secara teknis. Meskipun begitu, kata Simon, 70 persen konsumen Indonesia memilih mesin cuci top load (bukaan atas) dua tabung. "Mereka yang memilih front load hanya 5 persen dan 25 persen memilih top load satu tabung," jelas Simon, di Hotel Mulia, beberapa waktu lalu. "Konsumen Indonesia lebih memilih mesin cuci yang sederhana dan murah," lanjutnya.  

Tak ada yang salah memilih mesin cuci dengan harga lebih terjangkau, asalkan memahami cara penggunaan yang benar dan memilih detergen khusus untuk mesin cuci. Penggunaan mesin cuci sesuai buku panduan dan penggunaan detergen sesuai takaran bisa menghemat pengeluaran. Dengan begitu, Anda bisa berhemat detergen, air yang terkait dengan listrik, serta biaya perawatan mesin cuci. Penggunaan alat rumah tangga yang bijak memengaruhi daya tahan mesin cuci. Anda tak perlu mengeluarkan uang untuk memperbaiki mesin cuci atau bahkan membeli barang baru lantaran penggunaan alat yang sembarangan.

Mengapa front load lebih baik? Simon menjelaskan, secara teknis mesin ini mencuci pakaian dengan cara memutar dan seperti dibanting. Cara mencuci seperti ini, kata Simon, dinilai paling baik dan memberikan hasil cucian optimal. Penggunaan airnya pun lebih hemat, begitu juga dengan takaran detergen yang hanya memerlukan sedikit namun memberikan hasil maksimal. Pengeringan pakaian dengan mesin cuci bukaan depan juga lebih optimal.

Pada mesin cuci kebanyakan (jenis top load), saat mencuci, Anda memerlukan air dalam jumlah banyak. Mesin akan bekerja dengan mulai berputar jika cucian terendam air. Mesin cuci bukaan atas ini hanya mengeringkan 80 persen, dan Anda masih harus menjemur pakaian manual. Mesin cuci bukaan atas mengandalkan kekuatan alat pemutar (spin). Pada mesin cuci bukaan atas dua tabung, misalnya, semakin tinggi kekuatan spin semakin besar pengeringan. Toh, pengeringan hanya 80 persen dan masih harus dijemur manual. Sedangkan mesin bukaan atas satu tabung termasuk jenis otomatis penuh. Artinya, kegiatan mencuci, membilas, bahkan mengeringkan hanya pada satu tabung.

Nah, jika sudah mengenal perbedaan jenis mesin cuci, Anda bisa lebih bijak memilih alat rumah tangga. Investasi besar di awal dengan hasil maksimal dan pengeluaran harian yang lebih hemat bisa menjadi pertimbangan pilihan. Atau, jika terbatas dana, Anda sah saja memilih mesin cuci sederhana. Anda masih bisa berhemat dengan memilih detergen khusus mesin cuci yang tepat. Anda tak memerlukan banyak detergen khusus saat mencuci pakaian dengan mesin cuci. Artinya, bersih-tidaknya pakaian Anda tidak bergantung pada banyaknya takaran detergen dan busa yang dihasilkan, tetapi lebih kepada kualitas detergen dan mesin cuci.

"Detergen berbusa rendah justru baik untuk mesin cuci karena tidak meninggalkan noda kerak di mesin cuci. Detergen dengan formulasi antibusa dan zat aktif yang optimal juga memengaruhi hasil cucian dengan mesin cuci. Level dan jenis zat aktif dalam detergen yang baik di antaranya tidak meninggalkan residu pada pakaian dan ramah lingkungan. Detergen dengan zat aktif surfaktan belum ramah lingkungan. Sedangkan detergen dengan zat aktif yang meninggalkan residu membuat baju apek setelah lima kali cuci," papar Eng Beng, Product Development Manager Rinso.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com