Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Perlu Diajak Nonton Pertunjukan

Kompas.com - 18/03/2011, 14:14 WIB

KOMPAS.com - Tak sedikit orangtua ragu ketika ingin mengajak batitanya menonton suatu pertunjukan. Takutnya, si batita nanti tak bisa duduk diam atau malah rewel, bahkan menangis minta pulang sebelum pertunjukan usai.

Kendati demikian, bukan berarti anak batita tak dapat diajak menonton pertunjukan seperti pentas lumba-lumba, operet anak, sirkus, dan lainnya. Kalaupun anak rewel atau ingin pulang, ikuti saja. Karena, lebih penting untuk mengenalkan pertunjukan pada anak. Menurut Dewi Mariyana, Psi, psikolog dari RS Bunda, Jakarta, banyak manfaat yang bisa dipetik oleh anak dari kegiatan menonton pertunjukan, di antaranya:

Belajar mengenal ekspresi emosi
Selama menonton pertunjukan, anak melihat berbagai ekspresi, gerakan-gerakan, dan lagu atau nyanyian yang menggambarkan suasana senang, gembira, bahkan sedih.

Menambah kosakata
Selama menyimak dialog atau lagu dalam pertunjukan, anak mendapat stimulasi berupa penambahan perbendaharaan kata baru. Pengetahuan dan wawasannya jelas akan bertambah.

Mengasah kemampuan beradaptasi
Di lokasi pertunjukan yang merupakan tempat baru dengan suasana baru, si balita dituntut belajar beradaptasi, berhadapan dengan orang-orang yang tak dikenal, suasana yang ramai, ruangan yang bising, sorotan lampu-lampu, juga ruangan yang diredupkan untuk menimbulkan kesan dramatis. Semua itu diharapkan dapat mengenalkan anak dengan suasana lingkungan yang demikian dinamis.

Belajar tertib
Meskipun si batita pada dasarnya tidak bisa diam, ia tetap bisa diajarkan untuk duduk tenang, dan fokus selama beberapa menit demi menyimak pertunjukan. Kalau pertunjukan yang ditontonnya menarik, pasti ia mau mengamati apa yang dilihatnya. Dengan begitu, anak belajar tertib terhadap diri sendiri agar tidak mengganggu penonton lain. Sejak dari rumah, beri tahu anak untuk bisa tertib, sopan, dan tak mengganggu orang lain. Namun, tak perlu memarahinya jika si kecil tetap ingin berdiri di atas kursi, menghalangi pandangan, atau teriak-teriak. Cukup jauhkan si kecil dari penonton lain.

Mengasah keberanian, pede, dan motorik
Anak belajar berani dan percaya diri untuk duduk sendiri di kursinya, tidak lagi dipangku. Jika para penampil mengajak penonton berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan, contohkan padanya bagaimana cara mengikuti ajakan tersebut. Nah, dengan ikut menggerakkan badan, berarti ia melatih kemampuan motorik dan kepekaannya terhadap ritme musik.

Meningkatkan kedekatan dengan orangtua
Dengan mengajak anak menonton pertunjukan, akan didapat kesenangan yang melekatkan relasi orangtua-anak. Momen ini sangat berarti bagi si kecil, apalagi yang sehari-harinya ditinggal ibu dan ayah bekerja.

(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com