Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permen dan Cokelat Bikin Gemuk? Belum Tentu

Kompas.com - 01/04/2011, 12:42 WIB

Kompas.com - Permen dan cokelat bikin gemuk? Belum tentu. Malah mereka yang hobi mengasup si manis itu punya lingkar pinggang lebih kecil. Tapi dengan catatan jumlah makanan manis yang diasup dalam porsi kecil.

Berdasarkan hasil studi baru-baru ini, diketahui seseorang yang mengkonsumsi coklat dan permen cenderung memiliki pinggang yang lebih kecil dan indeks masa tubuh (BMI) yang rendah. Bukan hanya itu, mereka yang sering mengasup "si manis" itu juga risikonya terkena hipertensi 14 persen lebih rendah dan bisa mengurangi 15 persen resiko sindrom metabolik.

Carol O’Neil, peneliti dari Lousiana State University Agricultural Center mengungkapkan konsumsi permen dan coklat tidak ada pengaruhnya terhadap berat badan atau penyakit bila dikonsumsi dengan wajar. Dari penelitian yang dilakukannya rata-rata para partisipan studi hanya makan 1,3 ons permen per harinya.

Dalam penelitiannya ia menganalisa data pola makan lebih dari 15.000 orang dewasa di Amerika yang mengikuti survei mengenai pola makan di tahun 1999-2004. Para responden itu ditanya makanan apa yang mereka asup dalam 24 jam terakhir.

Sekitar 20 persen responden menjawab mereka tidak mengonsumsi makanan manis seperti permen atau cokelat sama sekali.

Kemudian para peneliti mengukur berat badan dan lingkar pinggang seluruh responden. Yang menari, mereka yang mengasup makanan manis rata-rata  memiliki BMI lebih rendah dibanding yang tidak makan permen.

"Hal yang perlu diingat adalah, permen sendiri tidak menambah berat badan. Yang membuat badan bertambah gemuk adalah asupan kalori yang berlebihan," kata Heather Mangieri, juru bicara untuk American Dietetic Association.

Kendati demikian, para ahli menilai metode penelitian ini dianggap kurang tepat karena bisa saja para responden lupa mengingat apa saja yang mereka makan dalam 24 jam terahir.

"Para penggemar makanan manis dalam penelitian ini mungkin juga rutin berolahraga sehingga berat badannya lebih rendah," kata Katherine Tallmadge, ahli gizi dari American Dietetic Association.

Akan tetapi untuk mereka yang tak ingin gemuk, ia menyarankan agar kita menjaga pola makan. Kelebihan kalori lebih dari 10 persen setiap hari bisa menyebabkan penumpukan lemak. Kelebihan kalori ini bisa didapat dari junk food, camilan tinggi kalori atau makanan manis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com