Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Seleb Perempuan Mengatasi Depresi

Kompas.com - 26/04/2011, 08:11 WIB

KOMPAS.com - Hasil penelitian US National Mental Health Association menyebutkan satu dari delapan perempuan punya kecenderungan mengalami depresi klinis semasa hidup mereka. Dan ternyata, perempuan dua kali lebih berisiko terkena depresi dibandingkan laki-laki. Tanpa disadari, Anda juga bisa saja tengah berada di ambang depresi. Karena itu, segera kenali tanda depresi dan mulailah mencegahnya. Anda bisa meniru cara seleb dunia, perempuan, yang mengalami depresi dan berhasil melewatinya. 

Sheryl Crow (48)
Sewaktu mengalami depresi, Sheryl tidak bisa bangun dari tempat tidur selama enam bulan. Ia takut keluar rumah dan tidak pernah mengangkat telepon yang berdering-dering mencarinya.

"Masalah kecil jadi kelihatan luar biasa besar. Saya bertingkah di luar normal untuk lari dari kenyataan," kata Sheryl.

Berkat terapi obat dan banyak olahraga, Sheryl berangsur-angsur pulih. Namun puncak pencerahannya terjadi saat Sheryl berulang tahun ke-40.

"Saat itu, saya merasa seperti terbebaskan. Seketika itu juga saya harus fokus pada apa yang akan saya hadapi setiap hari dan tidak perlu mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan. Depresi pun pergi," beber Sheryl.

Brooke Shields (45)

Perempuan cantik, pandai dan bersemangat ini pernah mengalami depresi pascamelahirkan. Ini terjadi setelah melahirkan anak pertamanya, Rowan. Dalam sebuah wawancara, Brooke mengaku sempat ingin bunuh diri dan kerap membayangkan Rowan mengalami hal buruk.

Tekanan mental yang dialami Brooke selama ia berusaha hamil, menjadi akar dari depresinya. Saat itu Brooke memang sulit mengalami pembuahan karena rahimnya bermasalah. Namun, berkat ketanggapan suami dan orang-orang terdekatnya, Brooke segera mendapat terapi. Ia berhasil lepas dari depresi dan menuliskan pengalaman tersebut dalam sebuah buku yang berjudul Down Came the Rain.

Ashley Judd (42)
Pada 2006, Ashley masuk ke sebuah pusat terapi kejiwaan untuk mengatasi masalah yang menghantuinya selama bertahun-tahun. Aktris yang membintangi film Crossing Over (2009) ini mengakui mengalami depresi, penyangkalan diri, merasa hampa, menyalahkan diri sendiri, sampai tidak bisa mengendalikan amarah.

Sebelumnya Ashley tidak merasa perlu mengikuti terapi. Namun, para terapis yang merawat kakak Ashley karena kecanduan makanan, mendorongnya untuk menjalani pengobatan. Setelah menjalani terapi, Ashley merasa lebih bahagia.

"Kini hari terburuk saya tidak lebih buruk daripada hari-hari yang saya alami sebelum terapi," tandas Ashley.

JK Rowling (45)
Baru bercerai, tak punya rumah serta pekerjaan tetap, membuat penulis serial buku Harry Potter ini merasa hampa dan dibayangi rasa cemas. Berbagai pikiran buruk kerapkali menghantui Rowling, sampai-sampai ia membayangkan Jessica, putrinya, lebih baik mati daripada harus mengikuti kesedihannya.

Pikiran-pikiran buruk itu kemudian berkembang menjadi keinginan bunuh diri. Tapi karena Rowling tak ingin membuat Jessica menderita, ia lalu menelepon rumah sakit. Dua minggu setelah itu, dokter langganan Rowling mengajaknya bicara.

"Ia benar-benar menyelamatkan saya, karena saya tak berpikir untuk mencari pertolongan lagi," tutur Rowling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com