Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemat dan Pintar Membeli Alat Elektronik

Kompas.com - 30/05/2011, 09:23 WIB

KOMPAS.com - Sudah jadi kebiasaan perempuan untuk membeli barang elektronik dengan pertimbangan harga yang murah dan desain yang manis. Diskon besar-besaran yang biasa ditawarkan sebuah brand elektronik gampang membuat perempuan tergoda. Padahal barang elektronik dengan harga murah tidak terjamin keawetannya. Kalaupun awet, biasanya barang elektronik tersebut boros listrik sehingga pengeluaran Anda tiap bulan justru lebih besar.

Jangan mudah tergiur pula dengan desain dan warna dari barang elektronik. Memang tak salah memilih barang elektronik yang bagus dan menarik. Karena selain memiliki fungsi elektronik, barang tersebut juga bisa menambah keindahan rumah. Namun, tetap utamakan fungsi barang elektronik yang Anda beli ketimbang desain, ukuran, maupun warna barang tersebut agar barang tersebut juga berguna dalam membantu aktivitas Anda sehari-hari.

Saat membeli barang, pikirkan pula daya tampung dari barang tersebut. Misalnya ketika membeli kulkas, pikirkan ukuran isi kulkas dan sesuaikan dengan jumlah anggota keluarga. Ketika membeli pemasak nasi, pikirkan ukuran liternya. Apakah cukup dengan membeli ukuran yang kecil, atau Anda harus membeli yang besar sekaligus sebagai persiapan ketika nanti memiliki anak.

Memilih barang elektronik dengan memikirkan jangka panjangnya bisa membantu Anda lebih bijak ketika mengeluarkan uang untuk membeli, demikian menurut Ligwina Poerwo-Hananto, Independent Financial Planner, saat talkshow "Mengelola Keuangan Keluarga" di acara Women Fiesta di Gandaria City, Jakarta, Jumat (27/5/2011) lalu.

Menurut Ligwina, barang elektronik juga memiliki masa pakainya sendiri. Sehingga, ketika membeli Anda juga harus memiliki rencana keuangan untuk biaya servis, selain biaya perawatan sehari-hari, dan biaya tagihan listrik setiap bulan.

"Anda harus siap mengeluarkan uang untuk biaya maintenance. Oleh karena itu, cari merek barang elektronik yang memiliki service center 24 jam, agar Anda bisa berkonsultasi tentang biaya perawatan dan servis ketika barang mengalami kerusakan," ungkap Ligwina.

Anda juga bisa memperhatikan kualitas barang elektronik ketika listrik dari PLN sedang tidak stabil. "Listrik yang naik-turun juga bisa mempengaruhi keawetan dari barang elektronik. Namun, barang elektronik yang berkualitas masih bisa mengimbangi listrik yang tidak stabil tersebut," jelas Ligwina. Maka, ketika sebuah merek barang elektronik mudah rusak karena listrik yang tidak stabil, Anda jadi tahu bahwa barang elektronik dari merek tersebut tidak cukup berkualitas.

Ligwina juga menyarankan agar membeli barang elektronik tidak secara kredit. Selain karena harganya menjadi lebih mahal, Anda juga akan terus memikirkan cicilan daripada menikmati barang elektronik tersebut, sampai cicilannya selesai.

"Kalaupun mau mencicil barang elektronik, coba dihitung dulu, jangan sampai cicilannya mengganggu biaya untuk kebutuhan lain yang lebih penting. Misalnya jangan mengorbankan uang tabungan anak, tapi coba sisihkan dari jatah hang-out Anda. Misalnya dalam seminggu ketemu teman-teman bisa tiga kali di kafe, coba kurangi jadi dua kali," tutup Ligwina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com