Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Bersifat Karsinogen

Kompas.com - 01/06/2011, 07:29 WIB

Kompas.com - Panel yang terdiri dari pakar internasional menyebutkan telepon seluler mungkin bersifat karsinogenik pada manusia. Hal tersebut terungkap setelah mereka memeriksa lusinan hasil studi mengenai ponsel yang sudah pernah dipublikasikan.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh International Agency for Research on Cancer, bagian dari WHO yang meneliti kanker. Mereka meneliti ada tidaknya kaitan antara kanker dan jenis radiasi elektromagnetik yang ditemukan di ponsel, microwaves atau radar.

Para pakar mengelompokkan ponsel ke dalam kategori 2B, yang berarti ponsel mungkin bersifat karsinogen atau memicu kanker pada manusia. Kandungan lain yang masuk dalam kategori ini termasuk pestisida DDT dan sisa pembakaran mesin berbahan bensin.

Tahun lalu sebenarnya sudah dilakukan studi berskala besar namun tidak menemukan kaitan antara kanker dan ponsel. Tetapi beberapa kelompok advokasi melakukan studi dan menunjukkan kaitan antara pengunaan ponsel yang terlalu sering dengan kanker otak tipe glioma, yang meski jarang tapi bersifat mematikan.

Akan tetapi studi tersebut dianggap kontroversial karena dimulai pada saat orang yang diteliti sudah menderita kanker kemudian mewawancara kembali seberapa sering mereka menggunakan ponsel dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam lebih dari 30 studi yang dilakukan di Eropa, Selandia Baru dan Amerika Serikat, pasien kanker otak tidak dilaporkan sering memakai ponsel dibanding dengan orang yang sehat.

Saat ini diperkirakan 5 miliar orang di seluruh dunia menggunakan ponsel atau sekitar tiga perempat populasi global. Karena itu sangat sulit membuat perbandingan antara penderita tumor otak yang memakai ponsel dan yang tidak.

Namun tumor dan kanker adalah penyakit yang perjalanannya panjang, sehingga tidak tepat juga jika disebut ponsel tidak memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan.

Ponsel mengirimkan sinyal pada tower terdekat melalui gelombang frekuensi radio, jenis yang sama dengan gelombang radio FM dan microwaves. Akan tetapi radiasi yang dihasilkan ponsel tidak secara langsung merusak DNA dan berbeda dengan tipe radiasi yang lebih kuat seperti sinar rontgen atau sinar UV. Pada level yang lebih tinggi gelombang frekuensi radio dari ponsel bisa membuat jaringan panas, namun belum sampai merusak sel-sel tubuh.

Menurut Cancer Research Inggris, bahaya nyata dari penggunaan ponsel adalah kecelakaan mobil. Kelompok ini juga merekomendasikan agar remaja berusia kurang dari 16 tahun hanya menggunakan ponsel untuk hal yang penting saja karena otak dan sistem saraf mereka masih dalam perkembangan.

Riset yang dilakukan National Institute of Health, AS mengungkapkan penggunaan posnel bisa meningkatkan aktivitas otak, tetapi belum disimpulkan apakah hal itu memiliki dampak yang berbahaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com