Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permainan Tradisional Kian Ditinggalkan

Kompas.com - 01/06/2011, 16:32 WIB

KENDAL KOMPAS.com - Permainan tradisional anak-anak saat ini jarang dimainkan, bahkan sudah mulai ditinggalkan.

Anak-anak zaman sekarang cenderung lebih memilih permainan modern, seperti play station. Padahal dalam permainan tradisional tersimpan makna persatuan dan kebersamaan.

Beberapa permainan tradisional yang kini sudah mulai ditinggalkan anak-anak antara lain yaitu gobak sodor, tarik tambang, dan balapan terompak. Permainan itu kini sudah sangat jarang dimainkan.

Perkembangan teknologi yang pesat, juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan permainan sederhana tersebut tak lagi menjadi permainan favorit anak zaman sekarang. Selain itu, mulai berkurangnya lahan bermain untuk anak-anak juga merupakan salah satu alasan anak-anak mulai meninggalkannya.

Gobak sodor misalnya, permainan yang biasanya dimainkan saat bulan purnama itu sudah mulai dilupakan. Dalam permainan tersebut dibutuhkan strategi para anak untuk memenangkan permainan. Anak-anak harus bisa masuk dan kembali keluar di sebuah garis petak-petak, tanpa tertangkap oleh penjaga.

Sang penjaga bertugas menangkap setiap lawan yang berusaha melintas di wilayah petak yang dijaganya, dengan tetap berada pada garis yang sudah ditentukan.

Permainan balapan terompak atau yang lebih populer dengan sebutan sandal bakiak. Permainan itu biasanya dimainkan rata-rata oleh tiga anak pada setiap bakiak, masih sering kita jumpai saat perayaan hari ulang tahun negara kita yaitu setiap tanggal 17 Agustus.

Dalam permainan tersebut dibutuhkan kebersamaan dan kekompakan anak-anak saat memainkannya. Jika salah satu tidak kompak melangkahkan kakinya, sudah dipastikan mereka akan terjatuh saat berjalan.

Untuk melestarikan permainan tradisional anak itu, Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, melalui program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Kendal, setiap minggu, selama sebulan, menggelar lomba permainan tradisional anak tersebut.

Menurut ketua panitia lomba, Nunuk Sarah Zenubia, Rabu (1/6/2011), diharapkan melalui perlombaan permainan anak tradisional yang diselenggarakan di sepanjang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kali Reyeng Kelurahan Kebondalem tersebut, anak-anak bisa kembali menyukai dan memainkannya sebagai permainan favorit mengalahkan play station atau permainan canggih lainnya.

Menurut dia, permainan anak-anak zaman sekarang lebih bersifat individu. Ia memberikan contoh seperti play station dan permainan komputer lainnya. Sementara permainan tradisional bisa menjadikan anak lebih kreatif dan bekerja sama untuk menang.

"Permainan modern yang serba komputer tersebut lebih bersifat individualistis, tapi untuk permainan tradisional ini bisa mengajarkan anak-anak untuk bekerja sama dan lebih kreatif untuk memperoleh suatu kemenangan," kata Nunuk.

Ia menambahkan, Kalireyeng ini tempat terbuka hijau untuk anak-anak, sehingga anak-anak dapat bermain permainan tradisional. "Di sini juga kami lengkapi panggung dan perpustakaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com