Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpikir Positif Kunci Linda Menang Lawan Kanker

Kompas.com - 23/06/2011, 07:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa yang terbersit dalam benak anda jika hasil diagnosa dokter menyatakan harapan hidup anda tinggal 40 persen karena kanker payudara ? Hal tersebut ternyata pernah dialami Linda Amalia Sari Gumelar, isteri Agum Gumelar, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Meski merasa sangat terpukul dan tidak menerima atas kenyataan pahit yang didapatnya, tetapi Linda berhasil mengalahkan kanker payudara dengan bermodalkan keinginan kuat dan tetap berpikir positif.

Tahun 1996 adalah awal mimpi buruk itu datang. Bermula dari rencana pergi menunaikan ibadah haji bersama sang suami tercinta, akhirnya dengan sangat menyesal niat itu harus dibatalkan. Mendadak Linda merasakan ada sesuatu yang aneh pada payudaranya.

Seketika itu juga, dia memutuskan untuk pergi berobat ditemani oleh dokter keluarga, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Sesampainya di rumah sakit, Linda menjalani pemeriksaan USG, dan pihak dokter saat itu menemukan sesuatu yang tidak normal pada kedua payudaranya. Namun di situ Linda juga masih tidak berpikir ada suatu bahaya yang sedang mengancam dirinya. Keterangan tentang penyakit yang diidapnya akhirnya diketahui dari dokter keluarga yang saat itu turut mendampinginya.

"Pas tahu menderita kanker, barulah saya menangis. Saat itu saya hanya ingat anak. Saya enggak ingat diri saya kena kanker," ujarnya kepada Kompas Health, Kamis (22/6/2011)

Untuk memastikan kebenaran penyakitnya, Linda pun menjalani pemeriksaan mamografi. Dan hasilnya memang positif kanker payudara. "Saat itu saya cuma ditemani dokter keluarga. Jadi suami belum tahu. Saya tidak mau kasih tahu lewat telepon karena nanti malah bikin suasana panik," imbuhnya.

Tak terasa hampir seharian melakukan pemeriksaan, dan sore itu akhirnya Linda pulang ke rumah dengan beban yang cukup berat. Begitu sampai di rumah dan bertemu dengan Agum (suami), Linda menceritakan soal penyakit yang menimpanya. Dan seketika itu juga air matanya kembali tumpah.

"Pak Agum panik, terus telpon dokter keluarga. Dokter datang ke rumah dan ibu bapak saya juga. Di situ kami rapat, karena dokter minta hari Seninnya harus operasi. Saat itu dibilang untuk nyawa saya tinggal 40 persen dan penyakit 60 persen," tuturnya.

Mendengar pernyataan dokter terkait peluang untuk bisa hidup yang tinggal 40 persen, keluarga besar akhirnya memutuskan untuk melakukan pengobatan ke luar negeri. Belanda saat itu menjadi tempat tujuan untuk menjalani pengobatan. Dipilihnya Belanda juga bukan tanpa alasan. Pasalnya, secara tidak sengaja, Linda teringat akan sahabatnya Rima Melati, yang dulu juga pernah mengalami hal serupa sebagaimana yang dia alami pada saat itu.

"Pada saat ke Belanda itu bulan April. Itu habis musim dingin. Ditambah lagi musim paskah. Jadi nggak ada orang. Semua pada acara paskah," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com