Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elaine Marlene: Memanggang untuk Charity

Kompas.com - 13/07/2011, 17:12 WIB

Semua untuk yayasan
Setelah lulus dari Northeastern University (dengan GPA 3,6) tahun 2010, teman-temannya menganjurkan Elaine untuk tetap meneruskan hobinya membuat kue. Berkat bantuan temannya, sebulan kemudian ia telah menemukan tempat yang strategis di Plaza Indonesia. Berdirilah gerai Bittersweet Corner.

”Modalnya dari tabungan saya, bukan dari orangtua. Saya kerjakan semua sendiri, mulai dari desain, membuat website, profil perusahaan, pemasaran, pengadaan barang, sampai membuat kue. Jadi, setiap hari saya bangun pukul 05.00 pagi untuk memanggang kue-kue yang dijual di sini,” katanya.

Tapi, lagi-lagi ini hanya hobi. ”Pekerjaan utama saya adalah di Yayasan Pansophia Indonesia, saya di sini full time,” kata Elaine, yang menjadi humas sekaligus mengurus operasional di yayasan tersebut. Pansophia Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang mengupayakan agar anak-anak miskin bisa menikmati pendidikan yang layak di usia emasnya.

”Kami mendirikan sekolah di Dadap, Cikarang, dan di Karang Tengah, khusus untuk anak-anak yang berusia 3-5 tahun dengan fasilitas pendidikan yang baik. Semuanya gratis. Mereka memperoleh makan dua kali sehari, seragam, sepatu, dan perlengkapan sekolah,” kata Elaine yang awalnya sempat menjadi guru bahasa Inggris di sana.

Sekolah ini diterima dengan positif oleh komunitas Dadap. ”Banyak ibu yang tidak ingin anaknya lulus dari sekolah ini karena mereka sudah melihat perubahan positif pada perilaku anaknya sehari-hari,” kata Elaine.

Kini, ia mencoba mengembangkan sistem ”anak asuh” untuk membiayai anak-anak di Dadap agar bisa lebih banyak lagi yang belajar di sekolah itu. ”Biaya per anak sekitar Rp 300.000 per bulan, jadi kita mencari orangtua asuh yang berminat untuk menjadi donor selama sebulan, dua bulan, setahun, tergantung kemampuan. Saat ini sudah ada 35 orangtua asuh. Sedangkan murid kami ada 100 orang di dadap dan 20 orang di Karang Tengah,” katanya.

Bukan hanya itu, dengan jaringan pergaulannya yang luas, Elaine juga ingin merintis kerja sama dengan sekolah-sekolah yang memiliki kurikulum pelayanan sosial (community service). ”Para anak SMA itu bisa menjadi sukarelawan di sini. Sewaktu kuliah dulu saya mengikuti program Big Sisters-Big Brothers. Kita memiliki semacam adik asuh. Tidak harus selalu membantu sebagai tutor pelajaran, kadang yang dibutuhkan adalah bagaimana memperkuat self-esteem mereka. Saya ingin mengembangkan program seperti itu di sini,” katanya.

Di usianya yang belia, Elaine telah tahu apa yang ingin dilakukannya bagi dirinya dan bagi masyarakat di sekitarnya. Dia langsung berbuat, tanpa harus banyak bicara....

(Myrna Ratna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com