Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hijabers Community Bagi Pengalaman Menikah Muda

Kompas.com - 06/08/2011, 23:37 WIB

KOMPAS.com - Pilihan menikah muda menjadi dilema kaum hawa. Meski terbersit niatan dalam hati untuk menyegerakan menikah demi kebaikan, namun sejumlah pertimbangan kadang masih memberatkan. Topik menikah muda (bukan menikah dini), diangkat oleh komunitas muslimah, Hijabers Community dalam rangkaian kegiatan Ramadhan.

Kegiatan talkshow menjadi agenda rutin Hijabers Community (HC) untuk berbagi ilmu dan pengalaman seputar kehidupan perempuan muslim. Pada Sabtu (6/8/2011), HC memilih Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta sebagai tempat berkumpul untuk berbagi pengalaman. Adalah pendiri HC, desainer Dian Pelangi, (20) serta pengurus HC, Ghaida Tsurayya (23)  yang bergiliran berbagi pengalaman tentang menikah muda.

Pengalaman menikah muda

Dian dan Ghaida menikah pada usia 20. Keduanya mengaku mengambil keputusan menikah muda dengan penuh pertimbangan matang. Selain juga, membangun komunikasi yang intens dengan calon pasangan juga keluarga. Proses meyakinkan diri sendiri juga penting dilakukan, terutama dalam meminta petunjuk melalui doa dan sikap berserah.

"Sebagai perempuan, kita harus andil dalam menentukan masa depan diri kita. Meski ada permintaan untuk menikah muda, namun perempuan juga berhak menyatakan pendapatnya, keinginan, dan harapannya," jelas Dian yang mengaku diajak menikah pada usia 18 tahun dengan pria berusia 11 tahun lebih matang darinya.

Karena fokus Dian di usia itu adalah mengejar passion-nya di bidang fashion design, perempuan kelahiran Palembang, 14 Januari 1991 ini menjawab ajakan menikah dengan berstrategi.

"Saya bingung mau jawab apa. Paling gampang, minta tolong orangtua untuk membantu membicarakannya kepada si dia. Setelah melewati tahapan pengenalan, juga dibantu shalat istikharah, dan merasa yakin dia pria yang tepat, saya katakan, saya ingin fokus di pekerjaan, jika mau menunggu silahkan. Akhirnya, si dia bersedia menunggu dua tahun hingga akhirnya kami menikah Januari 2011 lalu," tutur Dian.

Ghaida juga memiliki pengalaman serupa. Berserah, meminta bantuan orangtua, dan meyakinkan diri sendiri dengan berbagai cara termasuk berkomunikasi dengan calon pasangan dijalankannya sebelum memutuskan menikah.

"Sebenarnya ada beberapa pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan menikah. Selain saat itu masih kuliah, saya juga memiliki beberapa pilihan calon pasangan. Namun saya serahkan lagi ke Allah. Saya shalat istikharah meminta petunjuk. Hingga akhirnya saya merasa yakin untuk menikah muda," papar Ghaida yang menikah saat masih kuliah di tingkat dua.

Realistis

Baik Dian mau pun Ghaida, keduanya berpikir realistis sebelum memutuskan menikah muda. Terutama mengenai tanggungjawab dan masa depan. Karenanya, dalam memilih pasangan, berbagai hal penting dibicarakan, mulai keinginan dan harapan masing-masing individu, hingga kematangan finansial, dan terutamanya mental.

Jika Dian memastikan keinginannya untuk berkarier dipahami oleh calon suami, Ghaida mengutarakan harapannya agar pasangan bisa masuk dalam dunianya, dunia mahasiswa. Alhasil, meski keduanya masih berproses menjalani pernikahan, baik Dian dan Ghaida, membuktikan bahtera rumah tangga yang dibangun atas dasar menyegerakan kebaikan, menikah sebagai ibadah, berjalan lebih mudah meski bukan berarti tanpa kendala.

Kegiatan yang menjadi cara syiar Islam ala Hijabers Community ini diakui Dian sebagai cara untuk saling belajar dan mengingatkan. Dengan begitu, komunitas muslimah yang dibangunnya ini tak sekadar menonjolkan gaya busana muslim saja, namun juga pemahaman dan gaya hidup Islami yang mencerminkan muslimah secara utuh.

Informasi kegiatan HC:

Fanpage Facebook Hijabers Community

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com