Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Makan Jadi Penyebab Batal Puasa

Kompas.com - 09/08/2011, 10:13 WIB

 

KOMPAS.com – Ketepatan dalam memilih makanan saat berbuka dan sahur merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap prima di bulan Ramadhan. Bila kondisi tubuh tidak sehat, maka aktivitas puasa pun akan terganggu karena tidak menjadikan dapat menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya.

Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH, MMB,  mencatat hampir 70 persen kasus batal puasa terjadi pada minggu pertama Ramadhan karena salah makan pada saat berbuka, dan umumnya mengakibatkan diare.

“Mayoritas, konsumsi berbukanya kurang tepat. Jadi kalau kita bicara soal diare, kita bicara soal kualitas makanannya, masih bagus atau tidak,” ucapnya, saat acara “Obrolan Sehat Ramadhan bersama Lifebuoy”, Senin, (8/8/2011), di Jakarta.

Dia mencontohkan, pada orang yang mempunyai penyakit maag sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi mie instan saat berbuka. Pasalnya, hal tersebut bisa menyebabkan perut menjadi kembung sehingga membuat penderita muntah dan batal.

Begitu pula pada saat sahur. Sebaiknya diusahakan jangan makan makanan yang mengandung coklat, keju, dan makanan berlemak karena makanan tersebut sulit dicerna, sehingga memperlambat pengosongan lambung. " Akibatnya akan menyebabkan peregangan di lambung yang akhirnya meningkatkan asam lambung," katanya.

Selain faktor salah konsumsi makanan, faktor kebersihan tangan juga menjadi penting untuk diperhatikan. Ari menjelaskan, berpindahnya satu bakteri dari satu tempat ke tempat lain sangat dipengaruhi oleh kebersihan tangan. Karena itu penting untuk memiliki kebiasaaan sehat berupa cuci tangan pakai sabun, terutama saat ingin mengonsumsinya.

“Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu cara yang efektif untuk memutus rantai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh kuman,” ungkapnya.

Ari memaparkan, berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa cuci tangan pakai sabun (CTPS) dapat menurunkan angka kejadian diare yang cukup signifikan. Antara lain studi penelitian oleh Curtis V. Cairncross, 2003, yang menunjukkan CPTS dapat menurunkan risiko diare hingga 47 persen.

 “Hidup sehat dengan cuci tangan juga berkontribusi, sehingga apa yang dikonsumsi tidak menimbulkan diare, dan membuat kita tidak batal,” pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com