Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Iim Fahima

Kompas.com - 01/09/2011, 08:36 WIB

Menjadi ibu
Meski amat menikmati pekerjaan, Iim tetap seorang ibu. Ia menciptakan kantor yang memungkinkan ia bekerja sambil momong Maleeka, putrinya. Selesai sekolah, siswa TK kecil itu selalu ”pulang” ke kantor ibunya. Kantor yang menempati dua lantai gedung ini ditata dengan nuansa kasual. Dinding-dindingnya yang berwarna terang pun bergambar komikal.

Kamar tidur anak -lengkap dengan aneka mainan- disediakan di kantor ini. Sepeda anak pun tampak di tengah ruang luas yang terbuka dengan jajaran meja berkomputer di satu sisinya. Beberapa sudut kantor ini tampak tak ubahnya area bermain.

”Untuk seorang ibu bekerja, ketemu anak itu menghilangkan stres. Jadi, kalau ada anak, ibu justru bisa lebih tenang dan lebih produktif bekerja. Buat anak, ini juga menguntungkan, apalagi kalau anaknya masih disusui. Jadi, aku dorong karyawanku untuk bawa bayinya ke kantor,” ujar Iim yang sempat berkampanye ibu menyusui secara online ini.

Bagi Iim, mengasuh anak bukan halangan di tengah kerja kerasnya merintis dan kemudian mengembangkan bisnis. ”Waktu hamil dan menyusui pun enggak ada masa slow down. Anakku ikut ngantor sejak umur dua bulan. Kayaknya ’gas terus’ memang my middle name,” ujar perempuan asli Jawa Tengah ini sambil tertawa.

Sang suami, Adhitia Sofyan, yang kini memilih bermusik, juga menambahkan julukan untuk istrinya itu, ”Her middle name is now”.

Julukan itu didapat Iim karena ia sering merasa waktu paling tepat melakukan berbagai hal adalah ”sekarang”. Menggeluti industri digital menurut Iim, memang menuntut ia ”siaga” setiap saat karena karakter digital yang selalu berubah dengan cepat.

”Orang gampang jenuh dengan banyaknya informasi. Jadi mesti kreatif, tidak boleh ada pengulangan strategi karena begitu diulang, hasilnya enggak akan sebagus saat pertama kali dipakai,” ujar si bungsu dari sembilan bersaudara ini.

”Resep” untuk berkembang -bukan sekadar bertahan- dalam lingkungan bisnis yang bertingkat stres tinggi itu, menurut Iim, adalah passion, kesenangan untuk terus belajar, dan mencari tantangan baru.

Keberanian Iim mengambil risiko berwirausaha yang dibarengi totalitas bekerja dan terus berinovasi itu membuat perusahaannya dicatat oleh Bloomberg Business Week sebagai konsultan bisnis online terkemuka di Indonesia.

Tahun 2009 Iim termasuk dalam Business Week 25 Asia Best Young Entrepreneurs. Sebelumnya ia juga termasuk dalam British Council 10 International Young Creative Entrepreneur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com