Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ali Mudhori: Saya Siap Diperiksa KPK!

Kompas.com - 14/09/2011, 16:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR periode 2004-2009 dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Ali Mudhori menyatakan siap diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rencananya, ia akan diperiksa pada Kamis (14/9/2011) besok, sebagai saksi dalam kasus dugaan suap program percepatan pembangunan infrastruktur daerah (PPID) transmigrasi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

"Saya lahir batin siap datang dalam panggilan kedua sebagai saksi dari Dharnawati besok," ujar Ali di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/9/2011).

Sebelumnya, Ali telah dua kali mangkir dari panggilan KPK. Namun, ia membantah mangkir dari panggilan tersebut. Menurutnya, panggilan pada Senin lalu merupakan panggilan pertama untuk diperiksa sebagai saksi dari salah satu tersangka kasus tersebut, Dharnawati.

"Saya tanya kapan saya panggilan kedua, ternyata panggilan kedua itu besok hari Kamis. Dan karena besok ada pemeriksaan, habis pemeriksaan itu nanti kita jumpa pers lagi," kata Ali.

Lebih lanjut, Ali mengungkapkan, dirinya akan mendukung KPK dalam mengusut tuntas kasus tersebut. 

"Jadi saya datang hari ini sebagai komitmen saya untuk mendukung KPK, kooperatif terhadap KPK, saya senang kepada KPK sebagai ujung tombak hukum kita," kata Ali.

Ali, yang disebut sebagai orang dekat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar itu diduga terlibat dalam kasus ini setelah salah satu tersangka, Dharnawati mengungkapkan, bahwa Ali berperan sebagai makelar proyek yang menghubungkan pihak perusahaan dengan Kementerian dan Badan Anggaran (Banggar) DPR.

"Ali Mudhori itu staf khusus menteri yang sering melakukan lobi dengan Pak Nyoman," kata kuasa hukum Dharnawati, Rahmat Jaya beberapa waktu lalu.

Adapun, Nyoman merupakan Sekretaris Dirjen di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) juga menjadi tersangka kasus ini bersama Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Kemnakertrans Dadong Irbarelawan.

Selain Ali, Rachmat menyebut dua nama lainnya yakni Fauzi dan Acos. Menurut dia, Acos adalah orang yang mengaku dekat dengan anggota Banggar DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Tamsil Linrung. Sementara Fauzi mengaku sebagai staf pribadi Muhaimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com