Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Memang Lebih Kuat dari Pria

Kompas.com - 05/10/2011, 10:39 WIB

Kompas.com - Di balik kelembutan sikap dan penampilannya, sebenarnya seorang wanita menyimpan kekuatan yang besar. Dalam hal mencegah penyakit misalnya, sistem imun mereka jauh lebih kuat daripada pria sehingga mereka pun jarang sakit.

Rahasia di balik kekuatan tersebut berhasil diungkap para ilmuwan. Mereka menemukan bahwa wanita secara genetik memang diprogram untuk lebih kebal terhadap infeksi, bahkan penyakit yang berat seperti kanker.

Dalam laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Bio Essay disebutkan para wanita memiliki salinan lebih kromosom X. Kelebihan itu menyebabkan kaum hawa juga memiliki molekul microRNAs yang bisa menghentikan pertumbuhan sel kanker.

Penelitian lain mengenai kekuatan kaum hawa juga pernah dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas London, Inggris. Mereka mengatakan sistem imun di tubuh wanita mampu mengalahkan infeksi dengan cepat dan efektif daripada "tentara penjaga" di tubuh pria.

Hal ini menjelaskan mengapa para wanita lebih jarang menderita influenza. Dalam sebuah penelitian diketahui dalam setahun seorang pria bisa menderita flu sebanyak 7 kali, sedangkan wanita hanya 5 kali.

Akan tetapi, sebagian ahli berpendapat "lemahnya" tubuh pria itu juga dipengaruhi oleh faktor stres pekerjaan sehingga mereka juga lebih rentan terkena flu.

Karenanya tak mengherankan jika usia harapan hidup wanita rata-rata lebih panjang dari pria. Selain faktor sistem imun yang kuat tadi hal itu juga dipengaruhi oleh gaya hidup pria yang cenderung berbahaya, seperti hobi menenggak alkohol dan merokok.

"Alasan mengapa sistem imun wanita lebih kuat adalah karena faktor gen dan hormon," kata Sabra Klein, asisten profesor mikrobiologi molekuler dari Johns Hopkins Bloomberg Scool of Public Health di AS.

Penelitian juga telah menunjukkan hormon, termasuk estrogen dan testosteron memengaruhi fungsi sistem imun. "Sel imun kita memiliki reseptor hormon seperti estrogen. Ini berarti estrogen juga berpengaruh pada fungsi sel ini saat merespon mikroba atau alergen," kata Klein.

Dr.Ramona Scotland, dari Univeritas London mengungkapkan perbedaan sistem imun pria dan wanita juga dipengaruhi oleh jumlah sel darah putih. Ia dan timnya pernah meneliti jumlah sel darah putih, dalam usus dan paru tikus betina dan jantan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com