Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermitra dengan Pasangan sebagai Penyeimbang

Kompas.com - 31/10/2011, 11:25 WIB

KOMPAS.com - Perempuan dan laki-laki berhak punya ambisi atas karier dan pekerjaannya, sekaligus menjalankan peran sebagai ayah dan ibu di rumah. Namun, menyeimbangkan karier dan keluarga, masih saja menjadi dilema kebanyakan ibu bekerja.

Ibu bekerja masih harus membagi perhatiannya lebih ekstra untuk urusan domestik, termasuk pengasuhan anak. Hal ini terjadi karena perempuan itu sendiri yang kadang merasa bersalah meninggalkan "peran ibu" yang sebenarnya bisa dilakukan bersama pasangan. Selain juga karena faktor di luar dirinya, termasuk budaya yang masih membebankan perempuan dengan peran domestik sebagai kewajiban.

Meski masih menjalani dilema, perempuan nyatanya mampu menjalani segalanya. Riset "High Heeled Warriors" yang dirilis Universal Networks International menyebutkan, perempuan modern di perkotaan berorientasi karier dengan juga menganggap penting keluarga.

Perempuan urban modern merasa perlu bertanggungjawab atas dirinya dengan tetap mengejar karier, dan bertanggungjawab atas keluarganya dengan menjalankan peran tradisional sebagai ibu, istri, dan bahkan anak perempuan.

Riset di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina ini menunjukkan, perempuan bekerja di perkotaan mampu menyeimbangkan kehidupan personal, keluarga, dan kariernya. Justru keluarga menjadi motivasinya untuk meningkatkan kualitas hidup, melalui pekerjaan dan kariernya.

Pengalaman dua perempuan pengusaha di Jakarta dan Makassar bisa menjadi inspirasinya. Bekerja sebagai pemimpin perusahaan, kedua ibu bekerja ini menyeimbangkan karier dan keluarga, dengan berbagi peran dan menjadikan pasangan sebagai penyeimbang.

Seimbang bersama pasangan

Imelda Jusuf Kalla (40), Direktur Finansial dan Administrasi PT Hadji Kalla di Makassar mengaku masih mencari cara untuk seimbang antara karier dan keluarga. Waktu yang banyak dihabiskannya di kantor, membuatnya merasa hubungan dengan keluarga, dari segi kuantitas terasa berkurang.

"Saya masih mengejar kuantitas dan menuju kualitas dari segi waktu kebersamaan dengan anak-anak dan keluarga," aku Imelda kepada Kompas Female di sela Konferensi SDM Nasional Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Diakui Imelda, meski jarak dari rumah ke kantor tak jauh, hanya lima menit berkendara. Serta kondisi yang berbeda, tinggal di Makassar berbeda dengan Jakarta, hampir tak ada macet, semestinya memberikan waktu lebih baginya untuk keluarga. Namun, posisinya sebagai pimpinan dalam perusahaan, dan orientasinya terhadap karier dan hasil pekerjaan, membuatnya harus mengorbankan waktu bersama anak dan keluarga.

Untuk menyeimbangkan kehidupan karier, personal, dan keluarga, Imelda mengaku berbagi peran dengan suami menjadi penting. Selain juga manajemen waktu yang baik dan konsisten. Imelda dan keluarga berkomitmen untuk menjadikan Sabtu dan Minggu sebagai hari bersama keluarga. Soal peran pengasuhan anak, Imelda dan suami tak sungkan berbagi peran.

"Bagi peran tidak harus diungkapkan secara langsung tetapi dengan kesadaran pribadi. Lakukan apa yang kita bisa dan berinisiatif. Komunikasi dengan pasangan juga penting dalam mengasuh anak," kata Imelda yang mengaku belajar menjadi orangtua harmonis seperti ayah ibunya, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Mufidah Jusuf Kalla.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com