Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Berburu Kain Tenun!

Kompas.com - 08/11/2011, 19:54 WIB
Valentine Widi Virdhani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya meningkatkan minat masyarakat terhadap tekstil tradisional Indonesia, Museum Tekstil Indonesia pada Festival Tekstil Indonesia mengadakan bazaar hasil tekstil tradisional Indonesia.

Bazaar yang diadakan menjual hasil-hasil tekstil tradisional dari berbagai daerah dengan beragam jenis. Mulai dari kain, pakaian, hingga aksesoris seperti tas. Untuk kain sendiri, sebagian besar dapat dijumpai kain-kain tenun seperti kain tenun Tuban, kain tenun Flores, kain tenun Padang dan kain tenun Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kain-kain tenun memiliki ciri khas tersendiri sesuai daerahnya masing-masing. Kisaran harga di bazaar ini mulai dari harga ratusan ribu rupiah hingga puluhan juta dengan kualitas yang sangat baik. Salah satunya adalah kain tenun NTT, dengan motif khas NTT dan warna dasar kain yang lebih gelap.

"Motifnya, cara tenunnya, alat tenunnya tidak sama, dan untuk mengerjakan satu lembar kain diperlukan waktu seminggu dalam proses penenunannya saja," ujar Lambu Margareta salah satu penjual Kain tenun di Bazaar Festival Tekstil Indonesia saat ditemui Kompas.com, Senin (8/11/2011). Lambu berasal dari Wengabu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Kain yang ditenun menggunakan alat tenun khusus khas NTT. Melalui tangan terampil, kain yang dihasilkan sekitar 2-3 meter. Kain tenun yang dihasilkan oleh tangan dan mesin berbeda.

"Dengan tangan, pinggiran kain lebih halus karena bila kain ditenun dengan mesin hasil pinggiran kain lebih kasar," jelas Lambu.

Harga kain tenun NTT ini bervariasi. Semakin tua umur kain dan semakin lama disimpan, maka harganya pun semakin mahal. Kisaran harga bisa mencapai puluhan juta rupiah. Namun untuk harga minimalnya sekitar Rp. 400.000.

Lambu sendiri sudah menekuni kain tenun NTT selama 20 tahun. Kain-kain tenun NTT buatannya sangat disukai wisatawan mancanegara, baik turis yang membelinya saat pameran maupun wisatawan yang langsung datang ke Sumba.

Ia mengatakan bahwa untuk menenun secara tradisional hanya dapat menghasilkan beberapa meter kain saja mengingat metodenya yang cukup sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Jika Anda tertarik berburu kain tenun NTT maupun kain tenun asal daerah lainnya, Anda bisa berkunjung ke Bazaar Kain Tenun yang diadakan pada tanggal 8 November 2011 hingga 9 November 2011 di Museum Tekstil, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com