Rak Buku Rapi, Semangat pun Luar Biasa....

KOMPAS.com - Di dalam ruang kerja, keberadaan buku dan raknya tak bisa dihindari. Jika tak ditata dengan baik, maka buku-buku dan rak yang berantakan dapat memberikan kesan sumpek pada ruang kerja.

Nah, agar tampilan ruang kerja bisa menambah semangat, beberapa langkah berikut ini bisa Anda terapkan untuk merapikan rak buku:

Pilih bahan

Pilihlah rak dengan bahan yang kuat dan aman, seperti dari bahan kayu, alumunium, ataupun baja. Pastikan setiap material yang dipilih sudah mengalami pelapisan sehingga tak membahayakan buku-buku koleksi Anda.

Penutup kaca

Jika menggunakan rak tertutup sebaiknya gunakan penutup kaca. Hal ini agar Anda tetap dapat melihat buku-buku yang ada tanpa harus membukanya.

Sirkulasi

Jaga kelembaban rak dengan cara tidak meletakkan buku terlalu rapat satu dengan lainnya. Hal ini akan memberi udara bagi buku dan mencegah gesekan antarbuku yang menyebabkan buku rusak. Jangan pula meletakkan rak menempel dengan dinding yang melatarinya.

Bahaya organik

Letakkan rak dan buku jauh dari tanaman dan makanan, karena buku mengandung zat organik tertentu yang disukai oleh serangga dan tanaman.

Matahari

Jangan letakkan rak buku di tempat di mana tersorot langsung sinar matahari. Ini akan membuat buku cepat pudar warna dan tulisannya. 

Suhu

Meletakkan rak buku di tempat ber-AC adalah pilihan yang tepat, karena bisa selalu mengontrol kelembaban dan suhu. Suhu terlalu panas akan membuat buku cepat rapuh. Suhu terlalu lembap membuat buku cepat rusak. Atur AC dalam skala yang tepat.

Letak buku

Letakkan buku dalam posisi berdiri dan jangan biarkan punggungnya berada di atas karena tekanan gravitasi bisa mengendorkan jilid buku. Pun, jangan menumpuk buku satu dengan lainnya. Buku yang berada di bawah akan menanggung beban dan bisa merusak jilidnya.

Ukuran

Agar mudah dicari, tatalah buku menurut aturan tertentu sepeti: ukurannya, topik/judulnya. Pengaturan yang memisahkan buku menurut ukuran juga menjaga buku agar tak rusak, karena perbedaan ukuran akan merusak punggung buku.

(Johana Erly Widyartanti)