Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Plasenta Pemicu Utama Kematian Janin

Kompas.com - 14/12/2011, 07:23 WIB

Kompas.com - Komplikasi pada kehamilan seperti gangguan plasenta diduga menjadi penyebab utama kematian janin (stillbirth) dalam kandungan setelah janin berusia 20 minggu. Selama ini pemicu kematian janin masih misterius.

Dua buah studi yang dipublikasi dalam Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa lebih dari separuh kasus kematian janin disebabkan oleh komplikasi kehamilan.

Salah satu jenis komplikasinya adalah gangguan plasenta yang seharusnya menyediakan nutrisi dan darah ke janin. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari National Institutes of Health, kasus gangguan plasenta ini terjadi sampai 26 persen.

Sementara itu infeksi menyebabkan 14-19 persen kematian janin, diikuti dengan ketidaknormalan janin serta gangguan pada tali pusat.

Menurut data dari 500 ibu hamil di lima negara bagian, para peneliti berhasil mengidentifikasi penyebab utama kematian janin sampai 61 persen. Sepertiganya berkaitan dengan salah satu penyebab. Namun seringkali sulit dilakukan analisis karena sebagian besar keluarga masih merasa trauma.

"Penelitian kami menunjukan lebih dari 60 persen penyebab kematian janin ini diketahui dari evaluasi medis. Data utama didapatkan dari autopsi, penilaian plasenta dan analisa kromosom," kata Uma Reddy, salah satu peneliti.

Dari hasil penelitian juga terungkap wanita kulit hitam lebih beresiko dibandingkan wanita kulit putih atau Hispanik.

Dalam penelitian yang dilansir dalam jurnal The Lancet disebutkan sekitar 7.000 kematian janin terjadi setiap hari di negara berkembang. Nigeria dan Pakistan menduduki urutan pertama dengan jumlah kematian 40 per 1.000 dan Finlandia di urutan terendah dengan 2 kematian janin per 1.000.

Faktor risiko utama kematian janin adalah ibu menderita diabetes, usia di atas 40 tahun, golongan darah AB, ada riwayat kecanduan obat, kebiasaan merokok pada ibu terutama 3 bulan pertama kehamilan, serta ibu menderita obesitas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com