Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aroma Tubuh Bisa Menandakan Penyakit Menular Seksual

Kompas.com - 14/12/2011, 09:23 WIB

KOMPAS.com - Laki-laki yang terjangkit Penyakit Menular Seksual (PMS) ternyata mengeluarkan aroma tubuh yang berbeda.  Aroma ini bisa dikenali oleh perempuan dengan hanya mengendus aroma tubuh lelaki.

Kesimpulan ini ditarik dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Rusia dan diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine. Penelitian ini menggunakan tikus dan manusia sebagai objek. Tikus jantan yang mengeluarkan aroma khas dari PMS ini tidak akan didekati ooleh tikus betina.

Hal yang sama kemudian coba diterapkan pada manusia dengan mengambil sampel dari air liur dan aroma tubuh 34 pria asal Rusia berusia 17-25 tahun. 13 di antara objek ini terjangkit gonorrhea (PMS yang disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae), 16 pria lagi sehat, dan lima pria lagi adalah mantan penderita PMS yang sudah sembuh total.

Sampel biologis ke 34 pria ini kemudian dijahit ke sebuah T-Shirt yang kemudian disimpan di dalam botol kaca. Sampel inilah yang kemudian diendus oleh 18 kaum perempuan berusia 17-20 tahun yang ikut serta dalam eksperimen. Mereka kemudian diminta untuk memberi peringkat pada masing-masing aroma tersebut.

Hasilnya, 50 persen dari perempuan ini mengkategorikan aroma tubuh laki-laki penderita PMS dengan 'bau busuk.' Ini juga menandakan jika manusia bisa mengenali aroma dari pasangan potensial, dalam hal ini tidak menderita PMS.

"Penelitian kami menyimpulkan jika penyakit menular mengurangi aroma menarik pada manusia," ujar Mikhail Moshkin, seorang profesor di Institute of Cytology and Genetics di Rusia. 

"Kita bisa menyimpulkan jika aroma tubuh yang tidak sedap dari orang yang terjangkit PMS bisa mengurangi jumlah pasangan yang beresiko." (International Business Time/Zika Zakiya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com