Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 9 Bidan Inspirasional

Kompas.com - 27/12/2011, 17:50 WIB

Ia mengajak warga mengumpulkan sampah, memilah dan memilih sampah sesuai jenisnya, lalu menimbangnya, menentukan harga, dan menjualnya ke pengepul. Hasil dari bank sampah ini dimanfaatkan untuk memberikan bantuan kepada balita gizi buruk serta pemeriksaan golongan darah gratis bagi ibu hamil di Magetan.

Ia juga mengajak warga memanfaatkan hasil penjualan sampah sebagai modal penanaman buah pepaya. Hasil tanaman pepaya selain dapat menambah penghasilan keluarga, juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil. Atas upayanya, Sri Partiyah menerima penghargaan Bidan Inspirasional Srikandi Award 2011.
 
3. Bidan Sri Puayah - Musi Rawas, Sumatera Selatan
Bersama 34 anggota koperasi yang dibinanya, bidan Sri Puayah, memproduksi abon dan berbagai makanan hasil olahan. Kaum perempuan anggota koperasi mampu mandiri secara ekonomi berkat upaya bidan Sri Puayah. Mereka berkontribusi meningkatkan penghasilan keluarga sehingga mampu memberikan asupan gizi untuk anak-anaknya.

Awalnya, Sri Puayah (34) bertugas sebagai bidan di Desa P1 Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Musi Rawas, Sumatera Selatan sejak 1999. Namun menjadi bidan saja tak cukup baginya. Apalagi melihat kondisi kemiskinan warga yang tak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi. Pembedayaan ekonomi perempuan menjadi solusi, yang pada akhirnya, juga membantu bidan menjalankan fungsi utamanya, sebagai mitra perempuan saat menyiapkan kehamilan hingga melahirkan. Atas kepeduliannya, Sri dianugerahi penghargaan Bidan Inspirasional Srikandi Award 2011.

Kategori Promosi Kesehatan:

1. Bidan Dewi Susila - Deli Serdang, Medan
Bidan Dewi Susila (32), berkontribusi menggalakkan pencegahan HIV/AIDS usia dini melalui program "Kesan Pertama di Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Tingginya angka kasus HIV/AIDS di Tanjung Morawa karena penyalahgunaan narkoba dan seks bebas melatari program ini. Kini, ada 180 pemuda yang bertugas sebagai agen penyebar informasi mengenai bahaya HIV/AIDS. Upaya bidan Dewi menciptakan generasi musa sehat di Tanah Deli memberikan inspirasi dan apresiasi, berupa penghargaan Bidan Inspirasional Srikandi Award 2011.

2. Bidan Ni Nyoman Rai Sudani - Badung, Bali

Pemakaian KB pada perempuan menimbulkan masalah. Inilah juga yang dialami masyarakat di Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali. Bidan Rai Sudani (51), memberanikan diri menggagas program KB vasektomi bagi pria. Upaya ini bukan tanpa masalah, karena masih banyak masyarakat yang memercayai rumor bahwa KB vasektomi menimbulkan gangguan dan mengurangi kualitas hubungan seksual. Meski begitu, Bidan Rai Sudani tak gentar hingga akhirnya berhasil mengajak 42 akseptor untuk mengikuti KB vasektomi hingga Oktober 2011 lalu. Atas kegigihannya, bidan Rai Sudani menerima penghargaan Bidan Inspirasional Srikandi Award 2011.

3. Bidan Ponirah - Serang, Banten
Angka kematian ibu dan bayi menjadi masalah utama di pedesaan lantaran minimnya akses dan tenaga kesehatan. Bidan Ponirah (43), yang bertugas di Desa Waringin Kurung, Serang, Banten, berinisiatif mendirikan Bidan Praktek Swasta untuk memberikan solusi.

Cara yang dipilihnya di antaranya menggalakkan kegiatan senam ibu hamil, pemeriksaan kandungan, kunjungan nifas selama 40 hari untu mengawasi kesehatan ibu dan bayi, memberikan pelayanan gratis bagi keluarga tak mampu, juga menjalin hubungan dan kerjasama dengan dukun beranak. Upaya bidan Ponirah membuahkan hasil. Angka kematian ibu dan bayi di wilayahnya mencapai lima persen dari total kelahiran (data sebelum 2003). Namun kini, terjadi penurunan kematian ibu dan bayi mendekati nol persen pada 2011. Atas upayanya di bidang promosi kesehatan, bidan Ponirah layak menerima penghargaan Bidan Inspirasional Srikandi Award 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com