Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bercinta yang Menimbulkan Masalah

Kompas.com - 05/01/2012, 18:42 WIB

KOMPAS.com - Apa alasan Anda berhubungan seks dengan pasangan? Jawabannya bisa beragam,seperti sejumlah alasan berikut ini:
* Berhubungan seks sebagai bentuk pengakuan, ingin merasa dicintai, dan mengatasi perasaan tak nyaman atas hubungan.
* Hubungan seks sebagai bukti cinta.
* Bercinta merupakan bentuk penguasaan atas pasangan yang memiliki perasaan terhadap Anda.
* Menghilangkan stres.
* Membantu Anda untuk cepat tertidur.
* Untuk memenuhi kebutuhan akan kekuasaan dan kontrol terhadap orang lain.
* Mengatasi perasaan kesepian, dan perasaan sedih lainnya.
* Untuk memeroleh kebutuhan akan afeksi yang Anda inginkan.
* Ekspresi cinta melalui aktivitas fisik bersama orang yang Anda cintai.

Semua alasan di atas, kecuali yang terakhir (sebagai ekspresi cinta), merupakan sejumlah alasan bercinta yang melukai diri sendiri. Cirinya, Anda dan pasangan berhubungan seks untuk memeroleh cinta, menghindari perasaan tak nyaman atau rasa sakit, dan untuk mendapatkan rasa aman. Alasan bercinta yang seperti ini dapat menimbulkan masalah bagi hubungan. Seseorang yang melukai dirinya, yang menginginkan kontrol dan kuasa atas orang lain, memiliki kecenderungan melakukan kekerasan terhadap anak-anak dan orang dewasa.

Seseorang yang menjadikan hubungan seks sebagai bentuk validasi atas perasaannya, dirinya, rasa cintanya, membuat pasangannya merasa dikontrol, dimanfaatkan, bahkan merasa diintimidasi.

Menurut Dr Margaret Paul, konselor, terapis, edukator seks dan pernikahan, juga coach hubungan berpasangan, tak sedikit pasangan yang melakukan hubungan seks bukan didorong oleh hasrat seksual, tetapi lebih kepada mengharapkan cinta pasangan guna mempertahankan hubungan. Alasan seperti ini justru membahayakan hubungan. Yang kemudian terjadi adalah, entah Anda atau dia, akan merasa dikhianati.  "Menggunakan seks sebagai bentuk kontrol atas diri orang lain merupakan bentuk pengkhianatan," tambah Paul.

Ia melanjutkan, banyak juga orang yang percaya bahwa orang lain bertanggung jawab atas perasaannya, termasuk dalam kehidupan seks. Jika Anda meyakini bahwa adalah tugas pasangan Anda untuk memenuhi kebutuhan seksual Anda, ini petanda hubungan berada dalam masalah.

Seks pada akhirnya muncul sebagai kewajiban bukan karena rasa cinta. Ketika salah satu pihak merasa telah memenuhi kewajibannya, hubungan berpasangan perlahan akan rusak. Karena tak ada seorang pun yang mau dimanfaatkan, apalagi secara seksual. Jadi, jangan pernah melakukan hubungan seks karena sekadar menjalani kewajiban atau rutinitas belaka, apalagi meminta pasangan memenuhi kebutuhan seks Anda berlandaskan kewajiban.

Hubungan seks menjadi salah kaprah ketika tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan seseorang akan perlindungan dan perhatian. Jika pasangan membutuhkan perhatian, berikan ia perhatian, bukan dengan melakukan hubungan seks.

Seks memang dapat menghilangkan stres, kesepian, namun sifatnya sangat sementara. Namun, bukan berarti Anda dan pasangan melakukan hubungan seks untuk menghilangkan stres atau perasaan tak nyaman lainnya. Jika Anda menjadi rileks setelah berhubungan seks, itu tak jadi soal, namun bukan berarti hubungan seks dilakukan untuk mengatasi stres.

Seksualitas yang sehat berasal dari perasaan cinta dan intimasi yang muncul antara dua orang. Dua orang yang saling mencintai, takkan melakukan hubungan seks, ketika salah satunya merasa tak ingin melakukannya atau sedang tak merasa nyaman bercinta. Pasangan yang bertanggung jawab atasa perasaannya masing-masing, melakukan hubungan seks, untuk menikmati kesenangan dan kenikmatan, sebagai bagian dari bentuk ekspresi cintanya terhadap pasangan. Inilah alasan yang sehat untuk bercinta. Apakah Anda dan pasangan memiliki alasan yang sehat untuk bercinta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com