Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akupuntur Memperbaiki Ereksi

Kompas.com - 15/01/2012, 18:01 WIB

Fungsi limpa mengatur transportasi sari makanan dan mengubahnya menjadi darah dan bioenergi, serta memengaruhi kerja otot-otot dan saluran pencernaan. Meridian lambung yang berkaitan dengan meridian limpa melewati area pangkal paha, dan berkaitan dengan genitalia.

"Bila fungsi limpa terganggu, darah dan energi yang diperlukan untuk hubungan seks pun akan terganggu," ujarnya.

Testosteron Meningkat

Seksualitas itu proses yang kompleks, terkait dengan perilaku yang terkoordinasi oleh sistem endokrin, saraf, pembuluh darah, dan psikogenik. Peningkatan usia, menopause dan andropause membuat prevalensi wanita dan pria yang mengalami disfungsi seksual semakin besar.

Akupuntur yang memiliki efek endokrinal dan neurologinal dapat digunakan untuk mengatasi DE. Teknik tusuk jarum mampu mengatasi DE pada pria. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat telah meneliti dan membuktikannya.

Berdasarkan penelitian kedokteran nuklir, akupuntur pada tungkai (kaki) bisa mencapai organ testis dengan menyuntikkan bahan radioaktif. "Dengan dosis sangat kecil, radioaktif bisa sampai ke testis secara benar. Radioaktif yang digunakan technetium pertechnetate, yaitu sinar gamma," katanya.

Hipotesis sementara, akupuntur pada kaki bisa meningkatkan testosteron. Jika testosteron tidak naik pun ternyata ereksi bisa naik. "Jalurnya kan dua, bisa hormon bisa saraf. Hormonnya tidak naik, ternyata sarafnya bisa naik," ungkapnya.

Dalam penelitian itu tim Dr. Koosnadi melibatkan 40 pria usia 50-70 tahun, dengan DE atau testosterone deficiency syndrome. Hasilnya, lebih dari 60 persen partisipan berhasil disembuhkan.

"Terapi ini juga bisa dipakai untuk memperbaiki kesuburan pria dan wanita," katanya.

Cara kerja terapi akupuntur, yakni merangsang saraf-saraf tubuh sesuai letaknya, sehingga membantu kelancaran peredaran darah. Tujuannya untuk menyeimbangkan kembali apa yang salah pada sistem saraf manusia.

Terapi akupuntur untuk DE terdiri atas 6-30 kali kedatangan dengan jarak waktu 2-3 kali seminggu. "Untuk orang normal, tanpa hipertensi, jantung, atau penyakit lain, biasanya setelah 2 sampai 3 kali terapi, atau maksimal 6 kali kedatangan, sudah tampak perbaikan," sebut anggota Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupuntur, Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes Kemenkes RI ini.

la mewanti-wanti agar kita hati-hati memilih terapis. Pasalnya, ada saja praktisi yang melakukan akupuntur di titik-titik yang tak karuan. (Saptorini/Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com