Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mi Ayam Kupat Tahu

Kompas.com - 19/01/2012, 16:49 WIB

KOMPAS.com -- Pernahkah Anda menyantap mi ayam ditambah dengan tahu kuning dan ketupat? Buat yang "berperut kecil", seporsi makanan ini bisa bikin perut langsung kenyang. Tapi, bagi yang "berperut lapang" tentu dengan senang hati menikmatinya.

Tapi, bagi yang biasa makan sedikit, ketika menikmati Mi Ayam Bakso Ketupat Tahu Mas Adi Kutoarjo, ini tahu-tahu seporsi makanan itu sudah masuk semua ke perut. Enak banget.

Mi Ayam Bakso Ketupat Tahu Mas Adi Kutoarjo ini banyak penggemarnya. Warungnya tak pernah sepi pengunjung. Pemiliknya Pak Adi dan Ibu Komsatun, keduanya asli Kutoarjo, Jawa Tengah.

Ide menyajikan ketupat dan tahu dicampur mi ayam ini berasal dari kampung halaman Adi dan Komsatun. Olahan ketupat dan tahu itu makanan khas di kampungnya, tahu kupat. Di beberapa daerah juga mengenal makanan ini, tapi penyebutannya dengan nama kupat tahu.

Makanan tradisional tahu kupat ini berbahan dasar tahu dicampur dengan kol dan kecambah, lalu disiram dengan bumbu pedas. Bumbu pedas itu terbuat dari gula jawa yang dicairkan.

"Bapak yang punya ide memadukan mi ayam dengan kupat tahu. Awalnya buat menyediakan para sopir angkot yang baru saja pulang narik atau mereka yang mau berangkat pagi. Buat mereka yang dicari kenyangnya," ujar Komsatun.

Seporsi mi ayam kupat tahu itu terasa pas untuk perut sopir angkot atau kuli dan pekerja malam. Pasalnya, warung mi ini sudah buka dari pukul empat pagi

Adi dan Komsatun memulai usaha ini sejak tahun 1981. Saat pertama kali membuka usahanya, mereka menyewa pekarangan sebuah bengkel, tak jauh dari Rumah Sakit Haji, Jakarta Timur. Lalu, lambat laun pelanggannya bertambah banyak. Kantong Adi dan Komsatun pun semakin tebal, di tahun 2009, mereka bisa memiliki tempat permanen yang letaknya tak jauh dari lokasi rumah makan sebelumnya.

Menurut saya, yang membuat mi ayam ini terasa enak karena taburan ayam di atas mi ayam. Topping ayam itu buatan Komsatun sendiri. Taburan ayam itu sangat kuat rasanya, karena perempuan itu berani memberi rasa bumbu yang kental.

Setiap hari, Komsatun menghabiskan 50 ekor ayam untuk membuat taburan ayam. Tetapi, jika di akhir pekan atau hari libur, ia bisa menghabiskan 100 ekos ayam untuk membuat taburan ayam itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com