Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dompet Multifungsi, Digemari Wanita Aktif

Kompas.com - 10/02/2012, 16:49 WIB

KOMPAS.com - Terinspirasi dari kegemaran kaum hawa berbelanja dan mengoleksi aksesori, Evi Listiani menciptakan kreasi dompet multifungsi. Kini, sambil bekerja di rumah, ia bisa meraup omzet belasan juta per bulan.

Dulunya Evi, begitu nama panggilannya, bekerja di salah satu bank milik perusahaan Jepang. Ia berkarya di sana selama kurang lebih 3,5 tahun. Setelah menikah dan dikaruniai anak, Evi memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Namun, karena sudah terbiasa bekerja, wanita aktif ini merasa bosan jika tidak melakukan aktivitas, selain mengurus rumah tangga. Rasa bosan inilah yang mendorongnya untuk mulai mencan alternatif kegiatan.

Sempat tidak pede
Kebetulan Evi memiliki teman-teman yang bergelut di usaha kerajinan tangan. Melihat mereka, ia jadi ingin menghasilkan sesuatu juga. Sebagai awal, iseng-iseng Evi mengikuti kursus merangkai bunga. Namun ia merasa mandek dan cepat bosan. Sempat terpikir di benaknya untuk membuka usaha online dengan menjual baju bayi. Tapi melihat sudah banyak orang yang menjual produk bayi secara online, Evi pun mengurungkan niat.

Lalu ia mulai mencari alternatif lain. Karena hobi mengoleksi tas dan dompet kosmetik, akhimya wanita kelahiran Solo, 23 Oktober 1980 ini berencana membuat dompet kosmetik. "Kebanyakan dompet sejenis warnanya monoton. Saya ingin berinovasi dengan warna-warna cerah," ujarnya.

Evi mengaku tidak punya keterampilan menjahit. Namun ia tidak patah semangat. Desain produk dan bahan dibawanya ke penjahit. "Penjahit tersebut saya arahkan sesuai dengan keinginan saya. Akhirnya beberapa contoh pun jadi," ujar ibu dari Muhammad Hafizh Yanuarso (4 tahun) dan Muhammad Zaidan Oktaviano (1,5 tahun) ini.

Namun setelah produk dompet sudah di tangan, Evi malah minder. "Saya ragu, ada yang mau beli tidak ya? Apa mungkin orang suka dengan kreasi saya? Untunglah keluarga dan teman-teman mendukung dan membangkitkan kepercayaan diri saya," tutur wanita yang memulai usaha dengan modal awal Rp 4 juta untuk membeli bahan dan material.

Ikut bazar
Melalui saran seorang teman, Evi akhirnya membuat blog untuk memamerkan produk-produk dompet kosmetik yang dilabeli dengan nama Berries ini. Selain melalui blog, Evi juga membuka akun Facebook untuk ajang promosi. Penjualan tidak hanya gencar dilakukan secara online, tapi juga secara langsung. Selain itu, Evi juga getol ikut acara bazar. Hasil penjualannya memang tidak sebanyak online, namun dari ajang seperti itulah banyak orang bisa mengenal langsung produk dompet yang dijualnya.

"Kalau melalui online pembeli tidak bisa melihat dan memegang langsung produk saya. Untuk itu, saya merasa tetap perlu mengikuti pameran atau bazar agar dompet yang kita buat juga dapat dikenal wujudnya," tutur Evi, yang menjual dompet kosmetiknya dengan harga Rp 60.000.

Target konsumen Evi adalah perempuan. Oleh karenanya, ia lebih banyak mengembangkan produk aksesori yang dibutuhkan, dan dekat dengan perempuan. Selain itu, variasi dan model dari pernak-pernik kaum hawa lebih banyak ketimbang laki-laki. "Saya pun bisa berinovasi. Macam-macam. Selain itu, perempuan lebih hobi belanja ketimbang laki-laki," celetuk sarjana ilmu Hubungan Intemasional, Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat ini.

Dompet kosmetik yang dilengkapi cermin merupakan produk Berries yang paling laku. Evi menyebutnya dengan dompet multifangsi karena selain menyimpan kosmetik, dompet ini juga bisa memuat pernak-pernik mungil lain, seperti perhiasan dan parfum. Untuk jenis dompet ini, Evi membuat empat macam ukuran dengan kisaran harga Rp 65.000 - 85.000. Produk lain yang tidak kalah laris adalah travelling cosmetic bag. Produk ini khusus dibuat untuk wanita yang sering bepergian. Selain multifungsi, dompet kosmetik ini bisa dibongkar-pasang sehingga dapat digunakan sebagai dompet kosmetik sehari-hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com