Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biasakan Anak Konsumsi Makanan Manis

Kompas.com - 23/02/2012, 16:09 WIB

KOMPAS.com - Anak-anak memang menyukai makanan dan minuman manis. Tetapi hendaknya rasa manis yang pertama dikenalkan orangtua pada anak adalah rasa manis alami yang aman bagi kesehatan, yakni yang berasal dari buah-buahan, bukan dari gula tambahan.

Menurut pakar gizi Dr.Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, gula secara alami terdapat dalam susu (laktosa) dan buah-buahan (fruktosa dan glukosa). Sedangkan gula tambahan adalah gula yang ditambahkan pada makanan dan minuman.

Ada berbagai macam gula tambahan, antara lain gula merah, sirup jagung, fruktosa, sukrosa atau gula pasir, madu, maltosa, dan masih banyak lagi.

"Gula tambahan itu banyak dipakai dalam makanan termasuk yang sering dikonsumsi anak-anak misalnya permen, susu, jeli, soda, dan sebagainya," kata dosen di Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini dalam acara media edukasi bertema 'Kenali Jenis Gula Tambahan dan Indeks Glikemik dalam Nutrisi Anak' di Jakarta (23/2/12).

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah merekomendasikan bahwa asupan gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 10 persen dari total energi yang dikonsumsi anak supaya terhindar dari kelebihan energi dalam tubuh.

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak berusia 1-3 tahun memerlukan 1.000 kalori setiap harinya. Itu berarti mereka hanya boleh mengasup gula 100 kalori yang setara dengan 25 gram atau 5 sendok teh.  Sementara itu anak berusia 4-6 tahun yang kebutuhan kalorinya sekitar 1.550 kalori, asupan gula tambahannya seharusnya hanya sekitar 7,7 sendok teh setiap hari.

"Orangtua harus menghitung berapa karbohidrat yang diasup anak. Kalau anak sering minum susu bisa dicek dalam kemasan kandungan karbohidratnya berapa," katanya.

Ia menjelaskan, jika asupan karbohidrat atau gula anak sudah berlebihan, secara bertahap orangtua bisa menguranginya. "Utamakan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti sayur dan buah-buahan," katanya.

Kebiasaan mengasup makanan manis sejak dini juga akan memicu anak ketagihan (craving) pada rasa manis. "Bila anak semakin besar dan aktivitasnya kurang, kebiasaan makan berkalori tinggi ini bisa menyebabkan mereka kegemukan," paparnya.

Fiastuti juga menyarankan agar anak berusia kurang dari satu tahun belum perlu dikenalkan pada rasa manis, gurih, atau asin.

"Biarkan anak yang baru belajar makan itu mengenali rasa asli dari tiap makanan," katanya. Dengan demikian, anak akan terhindar dari kebiasaan pilih-pilih makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com