Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghargaan untuk Jurnalis-Media yang Menyuarakan Perempuan

Kompas.com - 09/03/2012, 06:33 WIB

Menurut Dian, 50 persen dari pemberitaan media telah mengedukasi namun tidak menuliskan isu perempuan secara mendalam, terutama mengenai Angka Kematian Ibu (AKI).  Namun, lanjutnya, jurnalis dan media yang menerima penghargaan adalah mereka yang memberitakan isu AKI secara komperehensif dengan melihat berbagai aspek, baik sosial, budaya, juga insfrastruktur. "Yang menang menuliskan isu ini secara mendalam," ungkapnya saat ditemui Kompas Female seusai acara.

Sebagai upaya mendorong media dan jurnalis untuk berpihak pada upaya pemberdayaan perempuan, mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender, KPI bersiap menyelenggarakan Anugrah Swara Sarasvati 2013. "Tema 2013 adalah mencari berita yang mengangkat pemberdayaan perempuan desa. Agar kontribusi perempuan rural lebih terangkat sehingga bukan hanya dilihat sebagai korban," jelasnya.

Tak menyangka
Penghargaan untuk media dan jurnalis dari KPI ini tidak seperti kompetisi penulisan yang membuka pendaftaran. KPI melakukan tracking media, untuk melacak pemberitaan yang berkaitan dengan tema. Dewan juri kemudian menyeleksi tulisan dan pemberitaan seperti apa yang layak menerima apresiasi. Pada 2012 ini, selain Ignatius dan Dian, bertindak sebagai juri adalah Eko Maryadi dari AJI Indonesia dan Maria Hartiningsih, Wartawan Harian Kompas, Penerima Swara Sarasvati 2010.

Fadmi Sustiwi, salah satu penerima Swara Sarasvati 2012 mengatakan ia tidak merasa mengikuti lomba penulisan apalagi mendapatkan penilaian. "Saya hanya merasa wajib dan harus menulis untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat bukan hanya perempuan. Saya bahkan merasa tidak pantas, karena masih banyak yang lebih dari saya," tutur jurnalis yang menerima apresiasi atas tulisannya berjudul "Mengenang Kartini di Tengah Tingginya AKI".

Kegigihan Fadmi menulis isu perempuan, dalam hal ini tentang AKI, membawanya ke Jakarta menerima penghargaan Swara Sarasvati. "Tulisan seperti ini seringkali dianggap tidak berguna, namun saya tetap menuliskannya," ungkapnya.

Menyikapi masih terbukanya peluang media untuk memberitakan isu perempuan, Dina pun berharap, dari 2.100 jumlah media yang saat ini terdata dengan ribuan jurnalis di dalamnya, akan semakin banyak lagi media dan jurnalis yang mengangkat isu perempuan secara komperehensif. "Media punya kekuatan besar. Kalau media diberikan ruang dan semangat, salah satunya melalui penghargaan, media juga bisa berkontribusi terhadap upaya pemberdayaan perempuan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com