Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Kurang Berani "Pasang Harga"

Kompas.com - 19/03/2012, 14:00 WIB

KOMPAS.com - Tak ada orang yang mau digaji rendah untuk pekerjaan yang berat. Semua pasti ingin tenaga dan kemampuannya dihargai melalui gaji yang layak. Penerimaan gaji yang tidak setimpal dengan pekerjaan ini rata-rata dialami oleh kaum perempuan.

Menurut sebuah data karyawan di Amerika pada tahun 2011, perempuan mendapatkan gaji sekitar 17,8 persen lebih rendah dibandingkan rekan prianya untuk pekerjaan yang sama. Angka ini tergolong terkecil untuk masalah kesenjangan gaji pria dan wanita dalam sejarah Amerika. Parahnya lagi, hal ini disebabkan oleh penurunan upah pria, dan bukannya kenaikan gaji bagi kaum wanita.

Pertanyaannya, jika melakukan pekerjaan yang sama, mengapa perempuan digaji lebih rendah?

Salah satu penyebabnya adalah adanya pemikiran bahwa perempuan kurang pandai "menjual" dirinya dibandingkan kaum laki-laki. "Secara umum, banyak perempun yang enggan untuk bernegosiasi dan membahas kompetensi mereka. Banyak juga perempuan yang masih percaya bahwa jika mereka bekerja sangat keras, otomatis mereka akan dihargai dan diakui di kemudian hari. Padahal hal ini belum tentu terjadi, dan belum tentu pula diikuti dengan kenaikan gaji," ungkap Nelli Akalp, CEO CorpNet, yang juga ibu empat anak.

Menurut Nellie, ada beberapa hal yang membuat perempuan tidak mendapatkan gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan:

1. Tidak menegosiasikan gaji di muka

Menurut COO Facebook, Sheryl Sandberg, 57 persen pria selalu menegosiasikan gaji mereka sebelum mulai bekerja. Sebaliknya, hanya sekitar tujuh persen perempuan yang menegosiasikan gaji mereka ketika wawancara kerja. "Kadang mereka berpikir bahwa wawancara kerja bukanlah saat yang tepat untuk bernegosiasi,karena takut akan berakibat buruk pada proses penerimaan kerja mereka," ujarnya.

Padahal, dengan tidak bernegosiasi tentang gaji dan deskripsi pekerjaan saat wawancara kerja, sebenarnya seorang perempuan sudah mengorbankan banyak uang selama kariernya. "Karena merasa tidak nyaman untuk bernegosiasi di saat awal kerja, perempuan mengalami kerugian besar belakangan. Padahal sebenarnya perusahaan mengharapkan Anda untuk bernegosiasi, sehingga biasanya mereka menawarkan gaji yang lebih rendah daripada yang seharusnya sebagai antisipasi penawaran Anda," beber Linda Babcock dan Sara Laschever, penulis buku Women Don't Ask.

Sebelum menegosiasi gaji, ada baiknya Anda juga mencari referensi gaji dari orang yang memiliki posisi yang sama. Atau, cari saja referensi gaji secara online (misalnya di Gajimu.com) untuk menemukan gaji rata-rata yang bisa diperoleh. Jangan takut untuk meminta lebih dari yang menurut Anda bisa didapatkan, karena inilah waktu yang paling tepat untuk menjadi "pengacara" bagi diri sendiri. Meskipun kemungkinan masih akan ada tawar-menawar, setidaknya akan tercapai titik tengah gaji yang diinginkan, dan paling tidak Anda akan puas dengan gaji yang didapatkan.

2. Meremehkan diri sendiri
Hannah Riley Bowles, Associate Professor of Public Policy di Harvard Kennedy School mengungkapkan tentang efek dan teori hak seseorang. Dikatakannya, sebenarnya kita telah dikondisikan untuk percaya bahwa kita berhak menegosiasikan imbalan yang akan diterima.

Dalam teori Bowles ini, diungkapkan bagaimana pria dan wanita menanggapi dua pilihan antara "melakukan pekerjaan dan menunggu saja imbalan yang diberikan", atau "melakukan pekerjaan dan menetapkan jumlah imbalan yang harus dibayar". Maka meskipun melakukan sejumlah pekerjaan dengan sedikit kesalahan, perempuan akan memilih untuk menentukan bayaran yang lebih rendah dibanding pekerjaan yang dilakukan.

Menurut Bowles, hal ini disebabkan perempuan memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah dalam menghargai jerih payah mereka. Sedangkan para pria lebih berani "pasang harga" atas pekerjaan yang sudah mereka lakukan.

3. Enggan menonjolkan diri
Ketika menyangkut urusan gaji, perempuan sebenarnya berharap diperhitungkan untuk mendapat imbalan yang setimpal. Namun tak jarang mereka mengecilkan prestasi mereka sendiri, berbeda dengan pria yang tidak ragu menyoroti prestasi yang mereka capai untuk meningkatkan pendapatan.

Bersikap rendah hati memang penting, namun tak ada salahnya menunjukkan bahwa Anda pun memiliki prestasi atau pencapaian yang layak dipertimbangkan. Jika ada kesempatan yang bagus untuk menaikkan gaji, jangan menunggu hingga kinerja Anda diakui. Jadilah pengacara dan pembela diri Anda sendiri agar mendapatkan gaji sesuai kemampuan Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com