Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mau Pikun karena Kurang Tidur!

Kompas.com - 23/03/2012, 21:33 WIB

KOMPAS.com - Penelitian terbaru mengungkapkan penderita insomnia dan mereka yang mengalami kesulitan tidur di malam hari memiliki kecenderungan untuk menderita Alzheimer saat tumbuh dewasa. Penelitian yang dipimpin oleh Dr Yo-El Ju dari Washington University School of Medicine di St. Louis ini, melibatkan 100 partisipan berusia 45-80 tahun yang bebas Alzheimer.

Selama 14 hari, mereka menggunakan alat yang dapat mengukur tingkat kelelapan. Selain itu, mereka juga mengisi jurnal dan kuesioner mengenai kualitas tidur mereka. Di akhir penelitian, peneliti menganalisis cairan yang ada pada tulang belakang. Mereka pun meneliti otak para partisipan untuk menemukan indikator Alzheimer bernama “amyloid plaques”. Para ahli percaya zat ini akan mulai membentuk 10-15 tahun sebeum gejala Alzheimer muncul.

“Tidur yang terganggu berhubungan dengan pembentukan amyloid plaques di dalam otak mereka yang tidak memiliki masalah dalam mengingat,” kata Dr. Ju.Yang mengkhawatirkan adalah, 25% dari partisipan mengalami gangguan tidur cenderung memiliki amyloid plaques. Banyak dari mereka tebukti terbangun lebih dari 5 kali setiap jam. Hal ini membuktikan jumlah dan kualitas tidur merupakan faktor yang berkontribusi dalam kelainan mengingat.

Karena itu, perhatikan kualitas tidur kita dari sekarang. Lakukanlah empat hal ini jika kita mengalami insomnia, agar Anda dapat menikmati waktu tidur dengan sempurna:
1. Paksakan bangun setiap hari di waktu yang sama. Karena jika tidak, jam biologis kita akan terganggu. Walhasil, tubuh jadi kebingungan mengatur jadwal kantuk, sehingga kita jadi terus terjaga karenanya.
2. Tutup rapat gorden kamar. Kondisi kamar yang gelap akan membantu meningkatkan produksi hormon melatonin pemicu kantuk.
3. Cari tahu penyebabnya. Insomnia sering disebabkan oleh stres. “Banyak orang menganggap insomnia boleh dibiarkan jika sedang banyak masalah. Padahal, kurang tidur justru dapat menambah kadar stres yang ujung-ujungnya membuat insomnia bertambah parah. Jadi, segera cari jalan keluar agar pikiran tak lagi terbebani,” anjur Monica Andersen, profesor psikobiologi dari Sao Paulo University.
4. Minta orang-orang terdekat untuk tidak bertanya penyebab kita selalu kurang tidur. Maksudnya, supaya kita tidak bertambah stres karena pertanyaan-pertanyaan itu. Jika kita bertambah stress, kita akan semakin sulit tidur. Oleh sebab itu, sambil mencari solusi, cobalah untuk tetap tenang. Jika perlu, minta pertolongan kepada dokter ahli.

(Lily Turangan/Grace Natali/Prevention Indonesia Online)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com