Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanitasi Buruk, Indonesia Merugi Rp 56 Triliun

Kompas.com - 20/04/2012, 05:30 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sanitasi yang buruk menyebabkan Indonesia kehilangan Rp 56 triliun setiap tahunnya akibat hilangnya produktivitas, waktu yang dihabiskan untuk mengakses air dan sanitasi, serta polusi air dari dampak pariwisata.

Demikian diungkap dalam hasil studi World Bank tahun 2008 seperti yang disampaikan lewat rilis Unicef yang diterima Kompas.com, Kamis (19/4/2012).

Unicef menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi Sanitasi dan Air (SWA) di Washington DC. Sejumlah 60 menteri dari 30 negara terlibat dalam pertemuan itu. Permasalahan sanitasi dan air di berbagai negara akan dibahas dan dicari upaya pemecahannya.

"Di Indonesia, kemajuan penting telah dibuat dalam dekade terakhir untuk meningkatkan akses terhadap sumber air yang lebih baik dan sanitasi yang baik, tapi masih banyak orang yang masih tidak mendapatkan haknya yang paling dasar," kata perwakilan Unicef di Indonesia, Angela Kearney.

"Hanya separuh dari penduduk Indonesia memiliki akses air bersih, dan kurang dari setengah memiliki akses ke sanitasi yang layak. Yang lebih mengkhawatirkan, ini hanyalah rata-rata. Di Kalimantan Barat, kurang dari satu dari lima rumah tangga memiliki akses ke air bersih, dan proporsi yang serupa untuk penduduk di Nusa Tenggara Timur dapat mengakses sanitasi yang memadai," tambah Kearney.

Masih kurangnya kualitas air dan sanitasi di Indonesia tidak hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga kesehatan dan kematian.

"Diperkirakan bahwa lebih dari 20.000 anak di bawah usia lima tahun meninggal di Indonesia setiap tahun akibat penyakit diare yang disebabkan oleh air yang tidak bersih dan sanitasi dan praktik-praktik kebersihan yang tidak baik. Malnutrisi, juga diperburuk dengan air dan sanitasi yang buruk, lebih lanjut juga bertanggung jawab atas kehidupan dari 26,000 anak Indonesia setiap tahun," ungkap Kearney.

Unicef menyusun rekomendasi bagi Indonesia untuk bisa menyelesaikan masalah air bersih. Salah satunya lewat target sanitasi dan air bersih di semua sekolah pada tahun 2020. Target ini akan memberdayakan para siswa sebagai pihak yang berperan besar mengupayakan sanitasi dan kualitas air di keluarganya.

Ada lima pilar pengupayaan sanitasi, yakni memastikan masyarakat tidak lagi melakukan praktik buang air besar sembarangan, mempromosikan cuci tangan dengan sabun, meningkatkan kebersihan pada air rumah tangga, dan memperkuat pengelolaan limbah padat dan cair.

Pada tingkat global, dunia secara resmi telah memenuhi target Millenium Development Goals (MDG) keseluruhan untuk akses ke air minum, tetapi untuk target akses ke sanitasi yang baik, yaitu untuk mencakup75 persen dari area secara global, tidak akan dipenuhi pada tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com