Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filsafih, Bayi Satu Tahun Berat Hanya 5,5 Kg

Kompas.com - 23/04/2012, 13:02 WIB
Anton Abdul Karim

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com - Filsafih (1), bayi asal Desa Sangowo, Kecamatan Morotai Timur, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Morotai karena mengalami gizi buruk setelah sebulan ditinggalkan orang tuanya karena mencari nafkah.

Saat ini, sosok balita laki-laki itu kurus kering. Filsafih tidak suka makan karena mengalami panas dalam yang menyebabkan bibirnya pecah-pecah.  Selama menjalani perawatan di RSUD sejak 19 Maret 2012 lalu. Sepanjang itu, dia hanya bisa menangis dan tak mau makan.

Menurut Dr Chaca yang menanganinya, Filsafih saat dibawa ke RSUD hanya memiliki berat badan 5,5 kg. Padahal, idealnya balita seumur Filsafih normalnya memiliki berat badan kurang lebih 10 kg. Orang tuanya Firman dan Hardiyanti hanya pasrah dan sesekali merasa bersalah. Sebab mereka baru mengetahui anak semata wayangnya itu menderita gizi buruk saat dilarikan ke rumah sakit.

Sebulan lamanya Filsafih ditinggalkan kedua orang tuanya di rumah nenek di Desa Sangowo, Kecamatan Morotai Timur. Ibunya Hardiyanti, meninggalkan Filsafih karena tengah melanjutkan studi di salah satu universitas di Ternate. Sedangkan ayahnya Firman, juga tak ketinggalan keluar daerah meninggalkan Filsafih. Firman mencari nafkah sebagai kuli bangungan di luar Morotai.

"Harapan kami hanya semoga si kecil cepat sembuh. Kami juga tidak ingin dia seperti ini," tutur Hardiyanti di Morotai, Minggu (22/4/2012) kemarin.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai Kausil Umakapa mengatakan, kasus gizi buruk di Morotai umumnya karena persoalan penyakit penyerta. Artinya, kasus gizi buruk yang diderita pasien seperti salah satunya Filsafih karena penderita awalnya menderita penyakit lain yang mengakibatkan penderita kurang makan. "Umumnya itu penyakit TBC. Karena orangnya tidak makan akhirnya kurang gizi. Jadi sekali lagi gizi buruk di sini bukan karena di Morotai tidak ada makanan atau kekurangan pangan. Tapi karena akibat penyakit lain," jelas Kausil.

Dia juga menambahkan, sejak awal tahun ini pihaknya sudah menemukan ada 4 kasus Gizi Buruk di Morotai. Keempat kasus itu tengah ditangani pemerintah daerah dengan mentiitikberatkan pada masing-masing puskesmas tempat penderita berdomisili. "Jadi kita tetap melakukan perawatan hingga yang bersangkutan kembali baik," tandas Kausil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com