Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plasenta Previa, Apa Harus Ibu Hamil Lakukan?

Kompas.com - 23/04/2012, 13:30 WIB
Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Nurani (37 tahun) pagi-pagi datang ke ruang bersalin dengan wajah muram. Lho ada apa? Dokter kandungan menjelaskan saat periksa USG bahwa  ibu Nurani hamil dengan Plasenta previa. Sehingga bayinya tidak bisa dilahirkan secara normal alami  hanya bisa melalui operasi Caesar.

"Tidak ada jalan lain ya bu Bidan, masa harus operasi sih?" tanya bu Nur dengan wajah muram.

"Iya bu Nur, memang hanya bisa dilahirkan dengan cara sectio caesar", jawab Bidan.

"Kalau diputar dengan pijat, posisi ari-arinya bisa geser tidak tidak ya bu? atau kalau saya rajin jalan apakah bisa kemungkinan membantu posisi kepala bayi saya bisa masuk?"tanya bu Nur lagi.

"Tentu tidak bisa bu Nur. Bila hamil dengan plasenta previa tidak boleh dilakukan rangsangan apapun, geseran posisi sedikit saja maka bisa berakibat perdarahan yang fatal bu" jawab bu bidan.

"Saya masih belum paham bu bidan, apa plasenta previa itu penyakit pada ari - ari atau tumor atau apa? Memang dokter sudah jelaskan tapi saya masih tetap bingung" kata bu Nur sedih.

Mari pahami plasenta previa

Plasenta atau disebut juga ari-ari adalah tempat dimana bayi bertumbuh  dan berkembang di dalam rahim. Plasenta inilah yang membungkus bayi agar aman. Fungsinya sebagai tempat penyalur zat makanan, oksigen dan sebagai perlindungan  dari  benturan, kuman  atau penyakit yang mengancam janin. Plasenta seharusnya tertanam di bagian atas rahim. Tetapi pada kasus Plasenta previa, plasenta tertanam atau berimplantasi di bagian bawah rahim. Keadaan ini akan menghalangi jalan lahir untuk  bayi.
 
Dalam teori kebidanan disebutkan bahwa plasenta previa berdasarkan tempat tertanamnya plasenta, berada pada tiga lokasi sekitar segmen bawah rahim dan menutupi kanalis servikalis . Ada tiga lokasi plasenta previa yakni  plasenta menutupi total jalan lahir (plasenta previa totalis), menutupi sebagian jalan lahir (plasenta previa partialis) atau hanya tertanam sekitar pinggir dari bagian bawah rahim.
 
Apa saja faktor penyebab  plasenta previa?

Penyebab langsung dari plasenta previa memang tidak ada namun dari berbagai sumber medis kebidanan disebutkan faktor -faktor yang mendukung terjadinya plasenta previa ini antara lain faktor usia, pada usia muda rahim belum sempurna terutama pada lapisan endometriumnya, usia diatas 35 tahun keadaan rahim (endometrium) sudah mulai kurang subur, Riwayat persalinan yang sering hamil dengan jarak yang dekat antara kehamilan, keadaan rahim, bekas kuret, bekas operasi pada rahim, keadaan kurang gisi.

Plasenta ini tidak kecil, diameternya sekitar 20 cm saat sudah keluar dari rahim,beratnya sekitar 500-1.000  gram dan penuh berisi pembuluh darah juga jaringan dan selaput. Pembuluh darah ini yang sangat peka dengan rangsangan, terutama saat kehamilan memasuki usia 7 bulan

Tandanya bahwa seorang ibu hamil mengalami plasenta previa

Ibu hamil mengalami perdarahan pada usia kehamilan 7 bulan ke atas, perdarahan pada kehamilan dengan Plasenta previa tidak disertai rasa nyeri pada perut, terjadi sewaktu-waktu terutama saat melakukan aktivitas. Semakin tua usia kehamilan, maka bagian bawah rahim semakin peka menerima rangsangan, juga karena bagian segmen bawah rahim mengalami perubahan menyesuaikan usia kehamilan. Akibatnya, plasenta ini bisa lepas sedikit demi sedikit sebelum waktunya melahirkan.

Nah karena ada bagian yang terlepas sedikit demi sedikit ini  maka timbul perdarahan. Perdarahan ini dapat mengganggu penyaluran oksigen dan zat makanan ke bayi, juga menimbulkan kadar hemoglobine ibu menurun (anemia). Pada plasenta previa ini seringkali terjadi juga kelainan posisi janin dalam rahim, misalnya  letak melintang dan sungsang  karena bagian kepala janin terhalang tidak bisa masuk ke pintu panggul.

Bagaimana dokter menentukan bahwa perdarahan pada kehamilan tersebut adalah karena plasenta previa?

Caranya dengan cara USG kandungan. Pemeriksaan ultrasonografi ini tidak berbahaya untuk janin

Apa yang harus dilakukan bila ibu hamil mengalami plasenta previa?

1. Bed rest atau tirah baring total

saat mengalami perdarahan aktif. Tujuannya agar membantu menghentikan proses pelepasan plasenta yang terjadi sedikit demi sedikit sebelum waktunya. Dengan istirahat total baring diatas tempat tidur maka keadaan otot rahim dalam kondisi istirahat (relaksasi). Tak jarang pasien hamil dengan plasenta previa terpaksa keluar masuk rumah sakit beberapa kali karena setelah pulang dirumah tidak bisa istirahat, sering jalan dan mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, akhirnya masuk rumah sakit lagi. Sebenarnya dengan banyak istirahat saja di rumah bila patuh sudah cukup membantu relaksasi otot rahim.

2. Mencegah bayi terlahir prematur

Rangsangan kontraksi atau his adalah rasa seperti kram pada perut ibu hamil.
Bila terdapat kontraksi atau his disertai perdarahan, maka ibu hamil dengan plasenta previa harus segera mencari bantuan tenaga kesehatan. Selanjutnya kehamilan akan dipantau secara ketat, baik kondisi janin, perdarahan dan keadaan kesehatan ibu. Pada kasus plasenta previa yang belum cukup bulan tetapi mengalami perdarahan terus menerus, terpaksa bayi  dilahirkan sebelum waktunya. Hal ini sedikit banyak beresiko untuk kematangan fungsi paru -paru bayi saat pertama kali bernafas. Bila masih  paru - paru belum bisa mengembang sempurna, dapat terjadi kegagalan untuk bernafas awal kelahiran. Ibu tidak perlu cemas dengan keadaan masa transisi bayi. Dokter  kandungan akan mengupayakan antisipasi sejak sebelum bayi lahir dan tindakan pertolongan segera setelah lahir pada bayi prematur.

3. Memperhatikan Kebutuhan Gizi Ibu hamil

Ibu hamil dengan plasenta previa ini mudah sekali mengalami penurunan kadar hemoglobin dalam darah akibat perdarahan tersebut. Perbanyak makanan dari sayuran berwarna hijau tua seperti bayam, kangkung, daun singkong, sawi . Lauk pauk telur, ikan, tahu, tempe dan daging. Minum susu untuk menambah daya tahan tubuh. Buah - buahan segar juga air putih yang cukup selama kehamilan.

4. Persiapan mental.

Bagi ibu hamil dengan plasenta previa tak jarang harus mengalami istirahat total di rumah sakit. Jalanilah semua proses kehamilan  dengan pasrah dan doa. Apapun yang terjadi tetap harus bersyukur. Mengisi waktu selama bedrest di rumah sakit dengan hal yang menghibur, misalnya membaca tentang kesehatan,menyulam, mendengar musik dan membaca buku- buku perawatan bayi dan sebagaimya. Kegelisahan seorang ibu selama masa perawatan dapat berpengaruh terhadap kehamilan. Terlalu stress dan tegang akan merangsang kontraksi rahim atau kram pada perut. Suami juga  memberi dukungan mental pada istri selama masa perawatan.

5. Persiapan biaya

Pada kehamilan yang sudah didiagnosa Plasenta previa totalis maka  jelas cara satu -satunya untuk melahirkan hanya bisa melalui opeasi sectio casarea. Persiapkan biaya sebaiknya sudah dimulai sejak hamil muda walaupun tidak terdiagnosa plasenta previa, juga perkiraan bila bayi terlahir prematur. Persiapan ini bisa dengan menabung, mengikuti Jampersal, Asuransi kesehatan dan Jaminan kesehatan dari Kantor.

Bila ibu hamil dengan plasenta previa dirawat di rumah sakit, apa saja yang dilakukan?

Ibu hamil dengan plasenta previa dengan perdarahan yang sedikit demi sedikit dan kondisi jantung janin masih baik, ibu akan dirawat untuk bedrest atau tirah baring total. Semua kebutuhan mandi dan kebersihan diri akan dibantu oleh bidan dan perawat. Ibu hamil tidak boleh turun dari tempat tidur sementara waktu hingga diijinkan oleh dokter. Pemasangan infus adakalanya dibutuhkan untuk memasukkan obat - obat menghentikan perdarahan maupun kontraksi. Pemberian obat bisa melalui obat minum berupa injeksi ( suntikan ), seperti obat penguat kandungan, obat untuk mematangkan paru - paru janin, maupun obat tablet  berupa vitamin  tambah darah dan obat anti perdarahan. Pemeriksaan USG dan pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai prosedur setiap rumah sakit tempat dirawat.

Bila ibu hamil dengan plasenta previa perdarahan banyak di rumah apa yang harus dilakukan?

  1.     Persiapan transportasi yang segera ke rumah sakit
  2.     Persiapan siapa donor darah yang akan membantu bila sewaktu waktu darurat dibutuhkan
  3.     Mengupayakan ibu tetap tenang, baring tanpa bantal, posisi kaki ditinggikan ganjal dengan bantal
  4.     Bila perdarahan banyak jangan mencari rumah sakit yang jauh, segera menuju tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk bantuan pertama lalu bisa dirujuk jika keadaan ibu dan bayi memungkinkan


Salam hangat
Semoga bermanfaat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com