Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Kena Kanker Pengaruhi Kesehatan Suami

Kompas.com - 24/04/2012, 11:29 WIB

KOMPAS.com - Kanker payudara merupakan salah satu penyakit mematikan yang paling banyak diderita kaum perempuan. Namun, keberadaan penyakit ini ternyata juga memiliki dampak buruk terhadap kesehatan para pria (suami) yang merawat istri mereka yang mengidap kanker payudara.

Penelitian terbaru mengindikasikan, stres yang dialami para suami saat merawat istri dengan kanker payudara dapat membahayakan kesehatan, dan efek ini dapat terus terjadi selama bertahun-tahun meskipun perawatannya sudah berakhir. Dalam kajiannya, para ahli dari Ohio State University melibatkan sebanyak 32 pria. Usia rata-rata pria dalam penelitian ini adalah 58 tahun, dan mereka telah menikah selama rata-rata 26 tahun.

Hasil temuan mengindikasikan bahwa para suami yang memiliki tingkat stres paling tinggi yang berhubungan dengan kanker istri mereka, lebih mungkin untuk mengalami gejala fisik - seperti sakit kepala dan sakit perut - serta respon kekebalan tubuh yang lebih lemah.

Banyak riset yang mengatakan bahwa orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi dan mungkin tidak mampu merespon pemberian vaksin dengan baik.

"Rasa bersalah, depresi, rasa takut kehilangan dan semua hal yang menegangkan terus dialami mereka. Dan ini bukan merupakan stressor akut yang berlangsung hanya beberapa minggu, melainkan stres kronis yang berlangsung selama bertahun-tahun," kata peneliti, Kristen Carpenter, seorang peneliti postdoctoral psikologi, dalam sebuah rilis berita.

Temuan ini dipublikasikan dalam journal Brain Behavior, and Immunity. Terkait hasil studi ini, peneliti mengimbau agar dokter yang merawat pasien dengan kanker payudara sebaiknya juga mempertimbangkan kesehatan pengasuh mereka. Misalnya, dengan melakukan skrining gejala stres dan mendorong para pengasuh untuk berpartisipasi dalam manajemen stres, relaksasi atau terapi perawatan diri.

"Jika Anda peduli terhadap pengasuh, maka pasien Anda juga akan mendapatkan perawatan yang lebih baik," kata Carpenter.

Sementara itu, Sharla Wells-Di Gregorio, asisten profesor psikiatri dan psikologi, mengatakan, para pengasuh sering disebut sebagai pasien tersembunyi. "Para pengasuh cenderung mengalami tekanan yang signifikan dan keluhan fisik, tetapi sering tidak mencari perawatan medis untuk diri mereka sendiri karena fokus merawat penyakit istri mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com