Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ibu Menyusui Menjadi Kontroversi

Kompas.com - 11/05/2012, 21:17 WIB

KOMPAS.com - Dasar pemikirannya sih, sederhana saja. Majalah ini ingin menyebarkan pesan bahwa memberikan ASI adalah langkah terbaik bagi para ibu, dan bagaimana menerapkan metode attachment parenting. Namun untuk liputan utamanya ini, majalah TIME membuat sampul majalah yang menampakkan seorang ibu yang tengah menyusui putranya yang berusia tiga tahun sambil berdiri. Perempuan yang menjadi modelnya adalah Jamie Lynne Grumet (26), seorang konsultan laktasi, yang tengah menyusui putranya sendiri, Aram.

Sampul majalah dengan headline bertuliskan "Are You Mom Enough?" ini segera mengundang kontroversi. Seorang dokter anak dengan inisial KP, MD, berkomentar mengenai sampul majalah tersebut, "Sebagai dokter anak, aku percaya bahwa setiap ibu sebaiknya menyusui anak setidaknya selama enam bulan, atau satu tahun (bisa lebih lama jika mereka mau). Namun, (sampul majalah) ini ekstrim. Fotonya, segala hal tentang komposisinya, mengirimkan pesan yang menurut saya tidak punya selera dan sangat mengganggu."

"Itu bukan penampilan seorang ibu yang mencintai dan mengasuh, melainkan penampilan wanita yang memberontak, menantang Anda untuk memintanya menutupi atau menyapih anaknya," tambah pembaca lain yang memakai nama Can't Deny Truth.

Redaktur pelaksana TIME, Rick Stengel, berusaha meluruskan reaksi pembaca mengenai sampul majalah yang provokatif tersebut.

"Kami menggunakan gambar yang mewakili keterikatan antara ibu dan anak. Sampul ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian Anda. Dan berhasil. Menurut saya ini perdebatan yang sah. Perdebatan yang dilakukan banyak sekali wanita," katanya pada MSNBC.

Jamie sendiri, sebagai penasihat masalah menyusui, mengaku aktivitas yang ditampilkannya bukan sesuatu yang tidak sopan. Ia juga mengaku tidak sungkan melakukannya di depan umum. Ia mengakui, banyak orang yang menganggap hal itu merupakan suatu penganiayaan terhadap anak.

"Tetapi orang perlu menyadari bahwa secara biologis ini hal yang normal. Secara sosial mungkin tidak. Tetapi semakin orang melihatnya, hal itu akan semakin normal dalam budaya kita. Itu yang saya harapkan. Saya ingin orang mau melihatnya," ujar Jamie.

Yang tidak diinginkannya adalah bila terjadi pertentangan antara pengasuhan secara konvensional dan attachment parenting, pola asuh yang mengutamakan sentuhan untuk menenangkan bayi yang diangkat oleh Dr William Sears. Ia berharap semua orang mau saling mendukung, karena kedua metode pola pengasuhan ini sebenarnya memiliki kelebihannya masing-masing.

Sementara itu, fotografer Martin Schoeller lebih memandang karya fotonya dari segi estetika. Ketika kita memikirkan momen ibu menyusui, pasti kita akan membayangkan seorang ibu yang menggendong anaknya. Cara ini sebenarnya tidak mungkin dilakukan untuk anak-anak yang lebih besar. "Si anak berdiri untuk menekankan masaah bahwa ini suatu situasi yang tidak biasa," katanya.

Jamie mengaku dirinya menerapkan attachment parenting untuk Samuel (5), anak yang diadopsinya dari Ethiopia pada tahun 2010. Samuel menyusu pada ibu barunya ini setidaknya sekali dalam sebulan. "Bisa memberinya kehangatan seperti itu, dari trauma yang ia hadapi sebelumnya, sangat penting buatku. Aku sendiri tak menyadari betapa hal itu membantu keterikatanku dengannya," ujarnya.

Metode attachment parenting ini juga dipraktikkan oleh Shawna Cohen, pemimpin redaksi Mommyish.com. Hanya saja, kadang-kadang ibu yang menerapkan metode ini digambarkan terlalu ekstrim. "Foto (dalam sampul majalah) ini sangat merugikan untuk kita yang percaya pada attachment parenting dan tindakan menyusui lebih lama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com