Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Polusi Udara Picu Penyakit Jantung

Kompas.com - 20/05/2012, 08:39 WIB

KOMPAS.com - Buruknya kondisi udara atau paparan polusi ternyata dapat memicu masalah pada jantung. Hal ini setidaknya dibuktikan lewat hasil studi terbaru para ilmuwan di China yang melibatkan sebagian besar masyarakat yang tinggal di kota Beijing selama dan sesudah Olimpiade Beijing 2008 silam.

Penelitian ini melibatkan 125 dokter pria dan wanita sehat di sebuah rumah sakit Beijing selama dan setelah Olimpiade. Selama Olimpiade ada penurunan yang signifikan pada tingkat CD62P larut, faktor yang menyebabkan pembekuan darah.

Hal itu karena selama Olimpiade, pemerintah Cina melakukan upaya besar-besaran untuk menekan polusi udara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menutup pabrik-pabrik untuk sementara waktu dan melarang penggunaan kendaraan (mobil) di jalan-jalan raya.

Akan tetapi setelah olimpiade tersebut berakhir, risiko peningkatan berbagai masalah penyakit kardiovaskular kembali meningkat, yang diikuti dengan masalah tekanan darah.

"Kami percaya ini adalah studi besar pertama yang jelas menunjukkan bahwa perubahan dalam paparan polusi udara mempengaruhi mekanisme penyakit kardiovaskular pada orang muda sehat," kata Junfeng (Jim) Zhang, seorang profesor di USC Medical School.

Temuan yang melibatkan warga Beijing selama dan setelah Olimpiade setidaknya membantu untuk memecahkan masalah terkait studi sebelumnya, yang secara langsung tidak dapat menemukan hubungan antara tingkat polusi terhadap kesehatan jantung.

Studi ini dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com