LAMONGAN, KOMPAS.com — Sekitar 75 persen penduduk Indonesia pernah mengalami masalah gigi karena tidak mengetahui waktu dan cara menyikat gigi dengan tepat.
Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007 menyebutkan, kasus gigi berlubang atau karies gigi diderita oleh lebih kurang 72,1 persen penduduk Indonesia.
Direktur Studi dan Pengembangan Keberdayaan Rakyat (Spektra) Roni S Syaroni dalam kegiatan Training of Trainer Tim Motivator Sekolah dan Masyarakat di Lamongan, Jawa Timur, Selasa (22/5/2012), menyatakan perlunya program yang difokuskan pada pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui gerakan cuci tangan pakai sabun serta sikat gigi pagi dan malam.
Program itu merupakan bagian dari wujud komitmen menciptakan Indonesia yang lebih sehat dan cerdas.
"Kegiatan itu diharapkan bisa mewujudkan pemahaman tentang pentingnya PHBS sejak dini melalui revitalisasi dokter kecil di sekolah di bawah binaan guru usaha kesehatan sekolah dan kader posyandu. Anak-anak diharapkan menjadi generasi emas yang punya kualitas diandalkan, sehat fisik dan psikis, serta punya tingkat pendidikan memadai," kata Roni.
Public Health and Education Executive PT Unilever Indonesia Leo Indarwahono menambahkan, mencuci tangan pakai sabun bisa menurunkan angka diare hingga 40 persen. Memeriksakan kesehatan gigi secara rutin serta menyikat gigi pagi dan malam secara tepat mengurangi risiko penyakit lain. Bahaya penyakit gigi pada anak-anak bisa berlanjut hingga dewasa dan bisa memicu penyakit lain, seperti stroke dan diabetes.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.