Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penyakit Selama Cuti atau Liburan

Kompas.com - 28/05/2012, 10:08 WIB
Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Beberapa minggu lagi, anak sekolah dan mahasiswa akan memasuki masa liburan akhir semester. Waktu liburan biasanya diisi dengan berbagai aktivitas, orang tua juga ikut cuti untuk menemani anak-anak mereka liburan. Selama atau pasca liburan kadang kala membuat seorang menjadi sakit. Padahal, tujuan dari liburan adalah kita beristirahat dari berbagai permasalahan terutama permasalahan di tempat kerja dan juga persoalan kemacetan baik ketempat kerja maupun pulang dari tempat kerja. Belum lagi stres yang timbul akibat berbagai aksi kejahatan yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan menghantui kita yang tinggal di kota besar seperti Jakarta.

Buat yang masih sekolah dan kuliah, liburan merupakan waktu yang tepat untuk beristirahat dari beban sekolah atau kuliah yang banyak setiap harinya. Begitu juga beban kemacetan saat berangkat dan pulang sekolah. Oleh karena itu, liburan mestinya membuat kita rileks dan terhindar dari berbagai permasalahan sehari-hari. Sehingga tubuh kita tetap selalu sehat. Karena dengan rileks, tingkat stres berkurang tubuh juga menjadi lebih sehat.

Tetapi masalahnya, kita pun harus waspada bahwa aktivitas liburan dapat membuat kita menjadi tidak sehat. Walau pada kenyataanya kadang kala selesai liburan malah kita mengalami sakit. Pasien yang datang karena sakit pasca liburan umumnya karena gangguan pencernaan. Selain itu, selama liburan karena kita mengurangi aktivitas, khususnya aktivitas fisik, sehingga akhirnya setelah liburan berat badan menjadi naik.

Penyakit pencernaan selama liburan

Pasien sakit selama atau pascaliburan karena gangguan pencernaan antara lain karena sakit maagnya kambuh atau mengalami diare. Selama liburan sebagian dari kita tidak terlalu peduli dengan makanan atau minuman yang kita konsumsi. Pasien dengan diare datang setelah menkonsumsi makanan tertentu. Selain faktor kebersihan makanan kita juga harus memperhatikan kualitas dari makanan yang akan dikonsumsi.

Pasien umumnya bisa memastikan bahwa kenapa mereka menjadi diare. Karena biasanya, timbulnya diare setelah menkonsumsi makanan tertentu. Makanan yang bisa mencetuskan terjadinya diare antara lain makanan yang mengandung sea food atau makanan pedas. Kita tahu bahwa umumnya sea food di simpan dalam ice box atau kulkas. Masalah timbul jika sea food tidak tersimpan dalam kondisi dingin/beku. Hal ini akan menyebabkan kondisi sea food tersebut mudah menjadi rusak.

Diare terjadi biasanya dalam waktu 6-8 jam setelah mengkonsumsi sea food. Makanan yang pedas juga mencetuskan terjadi diare, ada satu pasien yang bercerita bahwa diare beberapa jam setelah mengkonsumsi rujak bebek yang pedas (rujak tumbuk). Kripik dengan level tertentu saat ini menjadi makanan favorit terutama dikalangan muda. Kadang kala, kemampuan untuk tahan merasakan pedas mengkonsumsi kripik level tertentu digunakan untuk saling unjuk kekuatan apakah tahan atau tidak merasakan kepedasan tertentu tersebut. Kripik ini juga mencetuskan terjadinya gangguan pencernaan.

Beberapa pasien yang datang pasca menkonsumsi kripik pedas tersebut mengalami gangguan pencernaan. Mereka biasanya mengalami rasa perih dan panas di daerah ulu hati setelah menkonsumsi keripik pedas dengan level tertentu tersebut. Pada pasien yang kebetulan sudah menderita ambeien akan merasakan duburnya terasa panas setelah menkonsumsi kripik pedas tersebut.

Selain masalah pencernaan, selama liburan jumlah kalori yang dikonsumsi juga harus diperhatikan. Kita berusaha agar selama liburan berat badan tidak meningkat apalagi bagi kita atau anak-anak kita yang sudah mengalami kelebihan berat badan. Selama liburan anak-anak cenderung berada di depan TV, nonton TV atau bermain game online dan kadang kala disertai mengkonsumsi camilan dengan kalori tinggi.

Tips sehat selama liburan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com