Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Diet untuk yang Sulit Hamil

Kompas.com - 31/05/2012, 11:42 WIB

KOMPAS.com - Perempuan yang mengalami masalah infertilitas tak hanya harus berkonsultasi dengan dokter kandungan, namun juga dokter gizi. Terutama bagi perempuan penderita obesitas yang membutuhkan penanganan ahli gizi untuk memperbaiki pola makannya.

"Saya sering menerima 'kiriman' dari dokter kandungan, perempuan yang mengalami obesitas dan ingin hamil. Sebelum kembali menjalani program kehamilan, ia harus bisa menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan yang tepat," tutur dr Pauline Endang Praptini, SpGK, Spesialis Gizi Klinik Universitas Indonesia, seusai peluncuran program pencatatan online pola makan di Jakarta, Rabu (30/5/2012) lalu.

Menurut dr Pauline, perempuan yang ingin hamil namun mengalami obesitas harus menjalani diet tepat. Agar program pengaturan pola makan membuahkan hasil maksimal, kedisiplinan menjadi kunci.

"Biasanya program ini mengajari mengenai kebutuhan makan yang bisa berbeda pada setiap orang, pola makan, dan olahraga. Evaluasi dilakukan per dua minggu. Jika disiplin, berat badan bisa turun 1 kg per minggu," jelasnya.

Dr Pauline mengatakan, keberhasilan program diet untuk penderita obesitas dalam rangka menunjang program kehamilan bergantung pada individu masing-masing.

"Keberhasilannya tergantung tingkat obesitas dan ketaatan individu," tuturnya.

Program pola makan untuk mengatasi obesitas bagi perempuan yang ingin hamil memastikan asupan protein tercukupi. Protein penting untuk pertumbuhan hormon.

"Perempuan dengan obesitas produksi hormonnya cenderung tidak stabil, selain juga banyak lemak dalam tubuh sehingga organ tidak bekerja dengan bagus. Lemak menutup organ reproduksi, ovarium tertutup lemak, hal ini bisa menghambat proses kehamilan," jelasnya.

Karena itulah, perempuan dengan obesitas sebaiknya fokus menurunkan berat badan, sebelum kembali menjalankan program untuk kesuburan.

Baca juga:
Kalau Obesitas, Bisakah Hamil Normal?
Gemuk tapi Sehat, Mungkinkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com