Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengolah Sampah Plastik Jadi Suvenir Cantik

Kompas.com - 06/06/2012, 08:37 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Berbagai sampah plastik seperti bungkus mi instan, minyak goreng, dan sabun cuci selama ini hanya menghuni tong sampah. Namun, di tangan orang-orang kreatif, sampah itu bisa berubah wujud menjadi aneka kerajinan cantik dan fungsional, seperti tas, topi, wadah ponsel, dan dompet.

Seperti yang dilakukan oleh Musahara (40), ibu rumah tangga di Desa Tumpiling, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Dengan kreativitasnya, dia menyulap sampah-sampah plastik itu menjadi benda yang bernilai ekonomi. Hasil karyanya itu kini sudah dijual di pasar lokal.

"Mulanya saya hanya iseng, tapi karena mendapat sambutan, saya kemudian mencoba membuat produk kerajinan lain tak hanya terbatas dalam bentuk tas dan topi, tapi juga aneka produk lain yang layak dijadikan suvenir atau oleh-oleh," tuturnya.

Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dan dikelompokkan selanjutkan dibersihkan sebelum diolah menjadi produk kerajinan. Plastik bekas kemudian digunting sesuai ukuran benda yang akan dibuat.

Kegiatan Musahara mengolah sampah menjadi produk kerajinan tangan yang cantik seperti ini tidak hanya mendatangkan keuntungan ekonomi semata, tetapi juga ikut berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan dengan cara mendaur ulang sampah-sampah plastik. Produk kerajinan Musahara dijual antara Rp 15.000 hingga Rp 70.000.

Meski produk kerajinannya mulai dikenal luas warga Polewalii Mandar, tetapi Musahara kesulitan mengembangkan usahanya lantaran terkendala modal dan pemasaran. Banyak karyanya yang menumpuk lama karena pemasarannya hanya berputar di sekitar Kecamatan Wonomulyo dan Polewali.

Dia sebenarnya rajin mengikuti berbagai pameran lokal agar karyanya lebih dikenal dan makin diminati warga. Musahara berharap pemerintah bisa memberi bimbingan dan bantuan teknis pemasaran agar jaringan usahanya makin berkembang luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com