Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah Ketekunan Bisnis Roti

Kompas.com - 18/06/2012, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Tipe pekerja keras alias orang yang tidak tahan berdiam diri, tekun, dan ulet, menjadi modal kuat kesuksesan yang kini diraih Theresia Agnes Basil (47) di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Dari usaha kecil dengan menjual roti tawar, Theresia telah memiliki minimarket tahun 2008 dengan dana pembangunan hampir Rp 1 miliar. Dana yang dia kumpulkan sedikit demi sedikit dari pendapatan usaha yang dirintisnya dari nol. Tak ada sama sekali pinjaman dari bank.

Minimarketnya menghadap ke timur. Theresia menamakan Shine Mart, artinya cahaya dari timur yang membawa berkah.

Theresia membeli tanah seluas 450 meter persegi tahun 2003 di Jalan Diponegoro, sebuah jalan utama di Ende. Harganya sekitar Rp 300 juta. Semula dia merencanakan akan membangun ruko dua lantai sebanyak tiga unit.

Dua ruko direncanakan akan digunakan sendiri, sedangkan satu unit lainnya akan dikontrakkan. Pembangunan tiga ruko itu menelan biaya sedikitnya Rp 500 juta.

Namun, hampir tiga tahun tak ada yang mengontrak. Akhirnya, Theresia memutuskan membuka minimarket di lantai satu, sedangkan lantai atas digunakan untuk rumah pribadi.

”Jadi, saya baru mempunyai rumah sendiri di ruko ini. Sebelumnya, sejak saya kecil sampai menikah mempunyai tiga anak, saya tinggal di rumah kontrakan,” kata Theresia mengenang masa lalunya yang miskin.

Namun, Theresia tetap bersyukur. Dari latar belakang keluarganya yang miskin itu, dia mewarisi nilai-nilai hidup dari ayahnya, Stef Basil. Nilai-nilai hidup itu misalnya kesederhanaan, kerja keras, ketekunan, keuletan, dan semangat hidup yang mengantarnya pada keberhasilan.

Stef (almarhum) yang lahir di Ende tahun 1913 merantau ke luar negeri, termasuk ke Amerika Serikat pada usia 16 tahun. Pada usia 45 tahun, Stef kembali ke Ende dan menetap di Ende sampai meninggal pada usia 81 tahun.

”Ayah saya dulu mahir membuat roti hingga dia membuka usaha roti. Namun, ayah saya tak pernah menekankan anak-anaknya untuk meneruskan usahanya. Dari modal melihat serta sering dan tekun membantu ayah bekerja di rumah, rupanya keterampilan ayah menurun ke anak-anaknya,” ujar Theresia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com