Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2012, 10:35 WIB

KOMPAS.com — Apakah Anda termasuk golongan berpenghasilan "lima koma", alias tanggal lima keuangan Anda sudah mengalami koma atau mati suri? Jangankan merencanakan liburan, investasi, atau menabung, membuat balance saldo antara pendapatan dan pengeluaran saja rasanya mustahil. Kalau sudah separah itu, ini adalah saatnya Anda melakukan "detoks keuangan".

Mulailah langkah ini dari sekarang agar keuangan Anda sehat dan bebaskan diri dari stres.

Kunci kebutuhan dasar
Pertama, siapkan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup tanpa mengorbankan kesehatan atau pekerjaan Anda. Hal ini termasuk mengisi tangki bensin, transpor, biaya sewa tempat tinggal, atau pengeluaran wajib rumah tangga. Jangan lupa uang makan, dari sarapan, makan siang, hingga makan malam, bila Anda termasuk pekerja dengan jam kerja panjang.

Simpan kartu kredit dan "cash" di rumah
Bawalah uang secukupnya di dompet, tinggalkan kartu kredit dan uang cash di rumah. Hal ini akan membantu Anda menjaga pengeluaran tetap pada budget yang sesuai dengan kemampuan Anda. Jadi, tak ada uang buat mampir membeli segelas kopi, latte, cokelat panas, dan godaan happy hour saat pulang kerja.

Jaga komitmen
Akan sangat sulit bila secara alami Anda termasuk orang yang suka bersosialisasi. Selalu saja ada undangan kongko-kongko seusai kerja. Entah itu ngopi bareng teman hingga clubbing. Kalau itu yang terjadi, komitmen akan mudah runtuh, dan Anda kembali pada siklus pembelanjaan uang yang tak Anda butuhkan. Parahnya, uang yang dibelanjakan sebenarnya  Anda tak punya karena Anda membayar dengan kartu kredit.

Anda sebenarnya tak perlu hilang dari peredaran dan menyiksa diri sendiri. Cukup batasi jadwal bersosialisasi menjadi satu atau dua minggu sekali, atau paling tidak sebulan sekali. Atur jadwal sesuai kemampuan. Ingat, jujurlah pada diri sendiri! Tak perlu ada yang tahu (kecuali Anda sendiri) kalau Anda tak mampu makan malam di bistro atau restoran yang baru buka, yang rencananya akan dikunjungi teman-teman Anda pekan ini. Atau mulai melakukan sendiri perawatan kecantikan di rumah.

"Ingin" versus "butuh"
Tidak menghabiskan uang itu terbukti cukup sulit dan bisa dikatakan sebuah misi yang mustahil. Apalagi mal tumbuh menjamur, saat melewati etalase toko,  Anda pasti ingin melihat-lihat dan aksi ini berakhir dengan membeli. Sebelum Anda tergoda membeli, coba tarik napas dan pikirkan, "Apakah saya butuh ini?" Jika masih ingin membeli pikirkan lagi, "Apakah benar-benar mendesak hingga tak bisa ditunda?" Tenang saja, sepatu flat yang lucu itu memang tak akan ada lagi di toko saat Anda punya uang cash, tetapi akan selalu ada barang baru yang keluar dan jauh lebih up to date.

Kerjakan PR Anda
Ketika Anda menghabiskan waktu dengan tidak menghabiskan uang selama masa detoks, penting untuk tetap menyibukkan diri dan mengalihkan perhatian setiap saat. Caranya, bikin daftar hal yang harus Anda kerjakan (kalau sudah memiliki to do list, saatnya kerjakan!). Misalnya, lemari pakaian yang perlu ditata ulang dan tidak sempat Anda lakukan karena terlalu sibuk bersosialisasi. Singkirkan barang-barang yang sudah tak dibutuhkan yang menumpuk di rumah. Pasti Anda sudah sumpek melihatnya, hanya saja tak pernah "sempat" Anda lakukan. Menata ulang tata letak perabot kamar. Membaca buku yang sudah Anda beli. Dan tentunya menikmati tayangan TV kabel yang tiap bulan Anda bayar tetapi tak pernah "sempat" Anda tonton. Nah, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukannya! Anda akan terkejut dengan banyaknya hal yang selama ini tak bisa Anda kerjakan, akhirnya terselesaikan.

Lacak dan hitung
Setiap kali Anda berkeinginan untuk menghabiskan uang untuk sesuatu yang Anda inginkan tetapi bukan kebutuhan, catat item dan harganya. Saat akhir minggu kalkulasikan, dan lihatlah jumlah yang berhasil Anda tabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com