Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2012, 11:01 WIB

Kompas.com - Kematian 60 anak dalam periode tiga bulan karena penyakit yang belum terdiagnosa, mendorong pemerintah Kamboja melapor kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada kasus semacam itu, biasanya akan dilakukan dulu investigasi internal untuk mengetahui fakta sebenarnya sebelum diketahui publik.

Sayangnya ketika sedang dalam periode investigasi, informasinya bocor pada sebuah kantor berita di Filipina. Segera saja "wabah penyakit" di Kamboja itu menjadi headline berita internasional. Barangkali disebabkan karena beberapa penyakit yang menghebohkan dunia seperti SARS dan flu burung, juga pertama kali diidentifikasi di wilayah Asia.

Padahal, apa yang terjadi di Kamboja sebenarnya sama sekali tidak seheboh yang disampaikan di media.

Kerjasama antara tim dari Kementrian Kesehatan Kamboja serta WHO berhasil menemukan virus yang disebut EV71 sebagai pemicu sakit anak-anak di Kamboja. Memang virus itu pertama kali positif diidentifikasi di Kamboja, tetapi di beberapa negara tetangga seperti Vietnam dan China, virus itu juga banyak.

Virus EV71 adalah salah satu strain virus yang memicu penyakit kaki, tangan, dan mulut (hand, feet and mouth disease/HFMD), yang memang rentan diderita anak di seluruh dunia.

Anak yang menderita HFMD biasanya akan merasa tidak nyaman selama beberapa hari yang disertai demam. Tetapi pada anak yang menderita kurang gizi atau diare, penyakit ini bisa berbahaya jika tidak diobati dengan tuntas.

Kematian 60 anak dalam waktu tiga bulan memang sepertinya sangat banyak, sampai akhirnya ada yang menyadari bahwa 50 anak berusia kurang dari lima tahun setiap harinya meninggal di Kamboja.  Setiap tahunnya, kematian balita di negeri itu mencapai 20.000.

Dr.Pochenda Chhorn mengatakan setiap hari ia menemui anak yang menderita penyakit HFMD. "Mereka tinggal di lingkungan miskin yang tingkat kebersihannya sangat rendah. Inilah penyebab utama penyebaran penyakit ini," katanya.

Mayoritas penduduk yang tinggal di daerah pinggiran umumnya memang tidak memiliki sarana sanitasi. Penduduk Kamboja juga lebih suka memiliki ponsel ketimbang toilet.

Diare menjadi penyebab utama kematian balita di negara tersebut. Meski tidak semua diare menyebabkan kematian, tapi hal itu membuat anak lebih rentan terkena infeksi lain seperti penyakit kaki, tangan, dan mulut.

Menurut WHO, pencegahan penyebaran virus EV71 dan penyakit HFMD sebenarnya sederhana, yakni mencuci tangan dengan sabun serta mempraktikkan gaya hidup bersih. Jika anak menderita demam, bisa diberikan parasetamol.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com