Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2012, 10:18 WIB

Kompas.com - Hampir sepertiga orang dewasa di dunia malas bergerak. Gaya hidup pasif dan kebiasaan duduk terlalu lama itu menyumbang angka kematian sampai lima juta orang setiap tahunnya.

Peringatan tersebut disampaikan para peneliti dalam jurnal kesehatan The Lancet, Rabu (16/7/12). "Secara umum tiga dari 10 orang berusia 15 tahun ke atas, atau sekitar 1,5 juta orang, tidak melakukan aktivitas fisik yang direkomendasikan," tulis para peneliti.

Para pakar menyebut gaya hidup sedentari itu sebagai sebuah pandemik alias penyakit yang sudah menyebar luas.

Gaya hidup pasif dideskripsikan dalam penelitian tersebut sebagai tidak melakukan olahraga 30 menit setiap hari, lima kali dalam seminggu, atau tidak pernah melakukan olahraga intensitas tinggi selama 20 menit tiga kali dalam seminggu.

Kemalasan beraktivitas itu terus memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Wanita disebut lebih jarang bergerak dibandingkan pria. Fenomena tersebut lebih banyak ditemui di negara yang ekonominya bagus.

Penelitian kedua yang membandingkan antara level aktivitas fisik dengan statistik penyakit dari suatu populasi, menyebutkan bahwa kurang olahraga menyebabkan 5,3 persen kematian dari 57 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2008.

Kurang olahraga disandingkan bahayanya dengan merokok dan obesitas karena sama-sama menyebabkan penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, juga kanker.

Tubuh manusia memerlukan olahraga atau aktivitas fisik supaya otot, tulang, jantung, dan organ-organ lainnya berfungsi dengan optimal. Sayangnya, jumlah orang yang berjalan kaki, berlari, atau bersepeda, makin tahun terus menurun.

The Lancet juga menyebutkan perlunya tindakan global untuk meningkatkan aktivitas masyarakat, antara lain dengan membuat jalur pedestrian, jalur sepeda, atau ruang terbuka publik sehingga akses terhadap tempat olahraga semakin banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com