Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2012, 16:46 WIB

T:
Saya termasuk orang yang suka makan ikan. Karena saya sedang berdiet, jadi saya putuskan untuk mengonsumsi protein dari ikan. Saya mendengar rumor mengenai marlin yang berbahaya untuk dikonsumsi karena mengandung merkuri. Benarkah itu? Apakah saya harus menghapus marlin dari daftar makanan saya? Terimakasih. (Winda Kartika, 23)

J:
Dear Winda,
Menu diet yang sehat memang sangat baik jika secara rutin memasukkan ikan untuk santapan sehari-hari. Sebab, ikan kaya akan jenis lemak tak jenuh ganda omega 3 yang sangat baik bagi kesehatan. Memang sumber omega 3 paling banyak terdapat pada produk ikan. Namun sumber protein hewani tidak hanya ikan, Winda masih dapat menggunakan telur atau daging ayam yang tentunya memiliki jenis asam amino yang tidak kalah dibanding ikan.

Bagaimana dengan ikan marlin? Ikan marlin kaya akan lemak omega 3, protein, dan sodium. Namun berdasarkan data dari FDA 1990-2010, "National Marine Fisheries Service Survey of Trace Elements in Fishery resource” Report 1978, "The Occurrence of Mercury in the Fishery Resources of the Gulf of Mexico" Report 2000, dikatakan bahwa ikan marlin (yang dianalisis adalah ikan yang ditangkap di perairan Teluk Meksiko) mengandung merkuri sebanyak 0,485 ppm. Artinya, nilainya sudah melebihi jumlah yang diijinkan, yaitu 0,15 ppm. Oleh karena itu ikan marlin tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.

Winda jangan berkecil hati dengan keadaan ini, karena masih banyak sekali jenis ikan yang aman untuk dikonsumsi seperti ikan salmon, tuna, maupun ikan kakap merah. Jadi dari sekarang Wina dapat mulai makan protein yang bervariasi, baik dari variasi ikannya maupun dari sumbernya. Protein nabati yang terdapat pada tahu, tempe, kacang-kacangan, dll, juga jangan ditinggalkan….

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com