Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2012, 15:23 WIB

KOMPAS.com — Mata adalah jendela jiwa, tampaknya kiasan ini menjadi kuat oleh sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan. Menurut studi baru itu, gagasan bahwa pupil mata membesar saat terangsang ternyata lebih dari sekadar mitos yang populer. Semua itu benar adanya, setelah peneliti dari Cornell University, AS, menggunakan lensa inframerah khusus untuk mengukur perubahan pada mata individu saat menonton video erotis. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah PLoS ONE ini mencatat bahwa pupil seseorang melebar paling besar pada video yang dianggapnya menarik.

Studi ini juga membeberkan hasil temuannya lebih jauh, bukan sebatas pupil mata membesar saat terangsang, ternyata pembesaran pupil juga bisa mengungkapkan orientasi seksual pria. Dalam sebuah pernyataan, para peneliti mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah bahwa orientasi seksual dapat diungkapkan oleh dilatasi pupil kepada orang-orang yang menarik.

Penelitian sebelumnya, dalam mengungkap orientasi seksual seseorang melalui mekanisme menanyakan orang tentang seksualitas mereka, atau dengan menggunakan tindakan fisiologis seperti menilai stimulasi genital mereka. Metode ini, bagaimanapun, memunculkan masalah substansial.

"Kami ingin menemukan langkah alternatif yang akan menjadi indikasi otomatis orientasi seksual, tetapi tanpa invasif seperti langkah-langkah sebelumnya," kata Gerulf Rieger, penulis dan rekan peneliti di Cornell University, AS.

"Dengan teknologi baru ini kita dapat mengeksplorasi orientasi seksual dari orang-orang yang tidak akan pernah berpartisipasi dalam sebuah studi tentang stimulasi genital, seperti orang-orang dari budaya tradisional. Serta hal ini akan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang cara seksualitas diekspresikan di seluruh planet."

Studi baru dari Cornell University ini menyingkap fakta, pria heteroseksual menunjukkan respons pupil kuat untuk video seksual wanita. Sedangkan wanita heteroseksual menunjukkan respons pupil yang sama untuk kedua jenis kelamin.

Hasil ini menegaskan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa wanita memiliki jenis seksualitas yang berbeda dari pria. Selain itu, studi baru ini menjadi perdebatan panjang tentang biseksualitas pria. Pengertian sebelumnya adalah bahwa kebanyakan pria biseksual tidak mendasarkan identitas seksual mereka pada gairah fisiologis seksual, tetapi pada isu-isu romantis dan identitas.

Bertentangan dengan klaim ini, pria biseksual dalam studi baru menunjukkan dilatasi pupil yang membesar untuk video seksual baik pria maupun wanita.

"Akhirnya kami sekarang bisa berpendapat bahwa hasrat seksual yang fleksibel tidak hanya terbatas pada wanita, beberapa pria memilikinya juga, dan itu tecermin dalam pupil mata mereka," kata rekan penulis Ritch Savin-Williams.

"Pada kenyataannya, bahkan pengotakan antara normal, biseksual, dan gay tidak sepenuhnya menggambarkan identitas pria. Pada pria yang dapat dikatakan mostly straight juga merespons pada video erotis wanita dan pria. Akan tetapi, mereka menunjukkan rangsangan lebih banyak pada pria dibanding pria normal, tapi lebih sedikit daripada pria biseksual dan gay," Savin-Williams mencatat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com