Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Penyakit Kronis dengan Metode Psikologi Positif

Kompas.com - 22/08/2012, 09:48 WIB

KOMPAS.com - Memang tidak mudah untuk tetap bersikap optimis dan berpikiran positif ketika kita sedang menderita penyakit kronis. Namun, seseorang yang memiliki pandangan positif mengenai kehidupan membuat otak lebih termotivasi dan produktif. Akhirnya, harmonisasi ini akan meningkatkan derajat kesehatan mereka.

Shawn Akhor, seorang peneliti dari Harvard dan penulis buku The Happiness Advantage mengatakan metode psikologi positif bisa digunakan untuk membantu mengatasi penyakit kronis seseorang.

Psikologi positif ini berhubungan dengan sisi positif manusia, dimana potensi kekuatan dan kebajikan membuahkan kebahagiaan berkelanjutan. Metode ini terus dikembangkan lewat program Matters Everday yang dikembangkan National Multiple Sclerosis Society and the biotechnology company Genzyme, yang memantau perkembangan lima orang penderita Multiple Sclereosis (MS).

MS adalah penyakit yang mematikan sistem saraf pusat. Penyakit ini mengganggu aliran informasi antara otak dan seluruh tubuh. Gejalanya dimulai dari mati rasa, kesemutan, buta bahkan lumpuh. "Kami menerapkan metode psikologi positif ini kepada mereka. Dengan metode ini, kami ingin membantu bagaimana meningkatkan kadar kebahagiaan seseorang apapun kondisinya," ujar Shawn, pimpinan program Matters Everday.

Michelle Clos, salah seorang trainer dalam progam ini mengaku telah nyaman hidup sebagai penderita MS selama 21 tahun. Lewat penerapan metode psikologi positif, ia menyadari cara berpikirnya harus diubah. Clos harus menerima dan tidak membiarkan rasa takut mempengaruhi pikirannya. "Saya memilih untuk bersyukur masih bisa berjalan, lalu terus positif fokus pada kesembuhan," katanya.

Pikiran positif ini membantu Clos menyelaraskan kehidupan sosial serta fisiknya. Ia berharap dapat menggunakan pengalamannya ini dengan membantu orang lain melewati perjuangan mereka.

Akhor telah mengembangkan berbagai tips dan latihan terkait metode ini dan memperkenalkan kepada pasien penderita penyakit kronis. Beberapa di antaranya seperti menulis 3 ucapan syukur. Setiap hari selama tiga minggu, seseorang diminta menuliskan tiga hal dalam hidup yang perlu disyukuri. Menurut Akhor, cara ini melatih otak untuk berpikir optimis.

Metode lainnya adalah setiap hari selama tiga minggu, seseorang diminta selama dua menit menulis secara rinci tentang hal-hal positif yang terjadi padanya dalam 24 jam terakhir. Latihan ini dapat membuat sebuah pengalaman menjadi lebih bermakna. Seseorang juga diminta meluangkan waktu 15 menit sehari melakukan hal-hal menyenangkan, seperti berkebun atau jalan-jalan. Hiburan singkat ini setara dengan obat anti depresi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com