Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2012, 15:37 WIB

KOMPAS.com - Kaum ibu punya andil yang tak bisa dipandang sebelah mata dalam perekonomian keluarga. Semangat dan kreativitas tinggi kaum ibu, mendorongnya untuk berwirausaha, meski dalam skala kecil namun berpotensi untuk berkembang lebih besar.

Kaum ibu yang bergerak di bidang UKM makanan berbasis terigu, dan menjadi anggota Bogasari Mitra Card, membuktikan bagaimana ibu rumah tangga turut berkontribusi secara finansial terhadap keluarganya.

Senior Vice President Commercial Bogasari, Hans Ryan Aditio, menyatakan  dari 52.868 UKM makanan berbasis terigu binaan Bogasari yang sudah menjadi anggota BMC (Bogasari Mitra Card), sebanyak 38 persen atau 20.154 adalah kalangan ibu-ibu.

"Peluang kalangan ibu membuka usaha makanan berbasis terigu sangatlah potensial, namun banyak dari mereka yang tidak memiliki pengetahuan terutama dalam perhitungan bisnis," jelas Hans dalam siaran persnya.

Menurut Hans, para ibu rumah tangga yang membuka usaha, masih banyak membutuhkan tambahan pengetahuan, khususnya tentang usaha secara mandiri agar memiliki kegiatan produktif.

Untuk mendukung kaum ibu dalam berbisnis, Bogasari pun menggelar pelatihan bertajuk “Sajian Bersama Bogasari”, menargetkan 250 titik di seluruh Indonesia, sepanjang 2012. Melalui pelatihan ini, para Ibu Kreatif (sebutan Bogasari terhadap ibu rumah tangga yang berbisnis) diberi cara penghitungan bisnis dari masing-masing jenis makanan ringan berbasis terigu.

Dengan belajar perhitungan bisnis secara tepat, diharapkan para Ibu Kreatif ini bisa memulai atau melanjutkan bisnisnya dengan keuntungan hingga 44 persen dari tiap kemasannya. Sehingga dalam waktu satu bulan, modal usaha sudah bisa kembali, dan bulan berikutnya adalah bulan untuk memetik keuntungan.

Agar bisnis lebih menghasilkan, ibu rumah tangga yang berbisnis makanan berbasis terigu ini juga perlu memahami cara berpromosi efektif. Penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Youtube, turut berperan dalam perkembangan bisnis skala kecil sekalipun.

Salah satu materi pelatihan kegiatan “Sajian Bersama Bogasari” ini juga menyinggung mengenai biaya promosi yang bisa ditekan dengan penggunaan media internet. Termasuk dalam pelatihan SBB pada 26 September 2012 lalu di Serpong, dan di 10 titik lainnya sejak Juni 2012.

Hans menjelaskan pentingnya membuka wawasan media online dalam usaha secara mandiri ibu rumah tangga. "Teknologi komunikasi telah mampu memberikan manfaat perluasan pemasaran kepada usaha-usaha kecil menengah," jelasnya.

Terbukti, para pelaku bisnis di bidang makanan berhasil memanfaatkan kecanggihan teknologi dan memaksimalkan internet untuk pengembangan bisnis. Di antaranya: Mie Ayam Kondang (Jakarta), Donut Kampung Utami (Jombang), Tepung Mendoan Mega Adil (Bekasi), Sekar Kue (Palembang), My Bakery (Palembang), Mie Ayam Soker (Palembang), dan Mie Ayam Grobakan (Depok).

"Setiap pemilik usaha makanan bisa membuat terobosan promosi dengan media online, dan menjadi inpirasi bagi ibu-ibu lainnya," tutup Hans.

Dengan pengetahuan yang baik mengenai perhitungan bisnis dan cara berpromosi yang efektif, kaum ibu pun dapat lebih kreatif dan produktif lagi dalam mengembangkan bisnisnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com