Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2012, 11:51 WIB

KOMPAS.com - Diet merupakan salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Hanya saja, menurut ahli gizi klinis, dr Ida Gunawan, MS, SpGK, sampai saat ini masih banyak perempuan yang berdiet dengan mengurangi jatah makan. Prinsip diet seperti ini kurang tepat, karena bobot tubuh memang akan berkurang, namun dengan cara yang tidak sehat. Ida menambahkan, prinsip diet yang tepat adalah asupan makanan dan pengeluaran makanan harus seimbang sehingga proses pembakaran lemak bisa berjalan sempurna dan tidak menumpuk di tubuh.

"Banyak perempuan yang berpikiran untuk mendapatkan tubuh yang langsing maka harus mengurangi frekuensi, porsi makanan, dan banyak beraktivitas," tukas Ida, saat peluncuran Oops 100 K di eX, Jakarta, beberapa waktu lalu. Jika dalam satu hari normalnya masyarakat Indonesia makan tiga kali sehari, maka saat diet biasanya frekuensi ini akan dikurangi menjadi dua kali atau bahkan sekali saja dalam sehari.

Menurut Ida cara ini sebenarnya tidak efektif menurunkan berat badan. Untuk menurunkan berat badan, ia justru menyarankan untuk menambah frekuensi makan dalam satu hari. "Frekuensi makan yang tepat untuk membantu mengatur berat tubuh adalah enam kali sehari," tambahnya.

Cara ini dianggap bisa membantu menstabilkan kadar gula darah agar tidak terlalu fluktuatif dalam darah. Semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh pada dasarnya akan diubah menjadi gula, sehingga jika frekuensi makan dikurangi dan terlalu banyak porsinya sekali makan akan membuat gula darah jadi terlalu tinggi. Ketika belum waktunya makan, gula darah akan turun drastis dan membuat Anda lemas dan kalap di jam makan berikutnya.

Pembagian waktu makan
Jika biasanya waktu makan tiga kali dalam sehari dibagi menjadi sarapan, makan siang, dan makan malam, maka untuk frekuensi makan enam kali sehari Anda menambahkan tiga kali snack di sela-sela waktu makan besar. Pembagiannya adalah sarapan, snack pagi, makan siang, snack sore, makan malam, dan snack malam.

Ida menambahkan, cemilan sebenarnya berfungsi untuk menjaga kestabilan gula darah tubuh, sehingga sebenarnya Anda tak perlu khawatir untuk ngemil. Namun tetap pilih cemilan yang rendah kalori untuk snacking time.

"Kenali dulu berapa kebutuhan kalori Anda dalam sehari. Biasanya kebutuhan kalori dalam satu hari untuk aktivitas normal berkisar antara 1200-1500 kalori untuk perempuan," katanya.

Dalam enam pembagian waktu makan ini, setiap sesi makan tentu memiliki persentase masing-masing dari total kalori sehari. Waktu sarapan harus memenuhi sekitar 20 persen dari total kalori per hari, makan siang 30 persen, dan makan malam 20 persen. Sedangkan untuk snack pagi, sore, dan malam persentase kalorinya masing-masing 10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com