Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ani Yudhoyono Buka Festival Sulam Internasional

Kompas.com - 04/10/2012, 09:58 WIB
Christoporus Wahyu Haryo P

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Negara Ani Yudhoyono Kamis (4/10/2012), pukul 10.00, dijadwalkan membuka Festival Sulam Internasional yang digelar di Hall B, Jakarta Convention Center. Festival yang diikuti sejumlah daerah di Tanah Air dan mancanegara itu merupakan kali pertama yang digelar bertaraf internasional di Indonesia.

Festival Sulam Internasional diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional bersama Yayasan Sulam Indonesia (YSI), berlangsung hingga Minggu (7/10/2012). Ajang ini digelar untuk melestarikan ragam warisan budaya sulam di Tanah Air, serta memperkenalkannya di kancah internasional. "Dekranas bersama Yayasan Sulam Indonesia berupaya mengangkat kembali kerajinan sulam agar tidak punah," kata Ketua Dekranas Ny Herawati Boediono yang juga istri Wakil Presiden Boediono, didampingi Ketua (YSI) Triesna Jero Wacik, Rabu lalu (3/10/2012).

Festival Sulam Internasional ini akan menampilkan beragam motif sulam tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, serta motif-motif kontemporer yang berkembang di Tanah Air. Sedikitnya lima negara akan turut ambil bagian dalam festival ini, antara lain dari China dan India. Dalam festival ini akan digelar pameran produk sulam, bazar, workshop, seminar, talkshow, dan peragaan busana. Pembukaan festival akan dihadiri antara lain perwakilan negara sahabat dan perwakilan organisasi internasional di Indonesia.

Menurut Herawati, kriya sulam tradisional di Indonesia berkembang cukup baik. Hal ini terlihat dari makin maraknya penggunaan sulam dalam tren busana sehari-hari. Trend ini merambah di kalangan anak muda dan orang tua. Selain itu, motif sulam tradisional juga berkembang mengikuti selera konsumen, tidak terpaku pada motif baku tradisional. Perkembangan kriya sulam itu juga telah mendorong peningkatan kesejahteraan bagi perajin sulam.

Menurut Triesna, festival yang bertemakan 'Sulam dalam Persahabatan Global' ini akan menjadi ajang pertukaran pengetahuan tentang sulam di berbagai daerah dan negara. Tema ini merefleksikan kebersamaan dalam pengembangan sulam di masa depan, juga keinginan bersama untuk menjadikan sulam sebagai warisan budaya dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com